Di tengah reli kripto yang terus memanas sepanjang 2025, dua nama besar dari jajaran aset digital kelas berat kembali mencuri perhatian pasar: XRP dan Ether (ETH). Namun di balik fluktuasi harga dan berita institusional yang ramai, siapa sebenarnya yang diam-diam tampil sebagai pemenang sejati?
Jawabannya, sejauh ini dengan tegas: XRP. Tapi ceritanya tidak sesederhana itu.
Kinerja: XRP Unggul Tajam, Tapi ETH Punya Dukungan “Big Money”
Dalam 12 bulan terakhir sejak Juli 2024, XRP melonjak 552%, dibandingkan ETH yang hanya naik 6,34%. Bahkan secara year-to-date (YTD), XRP mencatat kenaikan 49% (dari $2,08 ke $3,10), jauh meninggalkan ETH yang naik 9,5% pada periode yang sama.
Namun, Ether tetap menjadi darling bagi investor institusional. Perusahaan seperti Bit Digital menjual seluruh kepemilikan Bitcoin mereka untuk membeli 100.000 ETH senilai $172 juta. Bersama BTCS Inc., BitMine, dan SharpLink, total akumulasi mereka mencapai 652.929 ETH senilai lebih dari $2,37 miliar.
Jika ditambah kepemilikan BlackRock sebesar 2,14 juta ETH, maka dominasi institusional terhadap Ether menjadi semakin tidak terbantahkan.
Whale Effect: Siapa yang Lebih Diminati Paus?
XRP mendapatkan dorongan besar dari aksi para whale kripto. Data dari Santiment menunjukkan bahwa 2.743 wallet kini memiliki lebih dari 1 juta XRP, mengontrol sekitar 4,4% dari total suplai beredar. Konsentrasi ini berdampak nyata harga XRP melonjak 50% hanya dalam dua minggu pertama Juli.
Saat ini XRP diperdagangkan di kisaran $3,10 sekitar 82% dari rekor tertingginya ($3,84). Ini menjadikannya salah satu aset kripto besar yang paling mendekati ATH (all-time high), menunjukkan bahwa tekanan beli besar-besaran dari para whale benar-benar menggerakkan pasar.
ETH, di sisi lain, berada di kisaran $3.630 sekitar 74% dari ATH-nya sebesar $4.890. Artinya, secara momentum harga murni, XRP masih memimpin.
Jangka Pendek vs Jangka Panjang: Mana yang Lebih Menarik?
XRP saat ini jelas menjadi bintang dalam hal return cepat dan tekanan beli ritel serta whale. Namun, ETH mungkin sedang membangun pijakan untuk dominasi jangka panjang. Investasi institusional yang besar umumnya bukan untuk trading jangka pendek, melainkan sinyal kepercayaan strategis.
Tren ini semakin kuat karena ETH dinilai lebih siap sebagai aset treasury digital perusahaan mengikuti jejak BTC dalam beberapa tahun terakhir, tapi dengan utilitas yang lebih kompleks lewat jaringan Ethereum.
Apalagi, perkembangan Ethereum ke arah Ethereum 2.0, staking, layer-2 solutions, dan ekosistem DeFi yang luas menjadikannya lebih dari sekadar token spekulatif. ETH bukan hanya “uang internet,” tapi juga infrastruktur digital.
Kesimpulan: Momentum Milik XRP, Tapi Masa Depan Bisa Jadi Milik ETH
Jika Anda adalah trader momentum, XRP mungkin aset terbaik saat ini. Lonjakan 552% dalam setahun bukan angka yang bisa diabaikan. Namun, jika Anda investor jangka panjang yang mempertimbangkan kestabilan, dukungan institusi, dan adopsi yang lebih luas, maka ETH memberikan nilai yang lebih fundamental.
Dengan pasar kripto yang semakin dewasa dan masuknya lembaga keuangan besar ke arena ini, kita mungkin akan menyaksikan pertarungan dua kubu: XRP sebagai alat spekulatif berbasis sentimen, dan ETH sebagai aset strategis jangka panjang.
Apapun pilihannya, keduanya menunjukkan bahwa kita belum keluar dari bull cycle 2025 dan justru sedang masuk ke babak paling menariknya.
0 comments