Musim laporan keuangan kuartal II di Wall Street hampir rampung dan hasilnya mayoritas positif. Data FactSet menunjukkan 90% perusahaan S&P 500 yang sudah melaporkan kinerja diproyeksikan mencatat lonjakan laba per saham sebesar 11,8%, melampaui ekspektasi awal 5%.
Lonjakan ini terjadi di tengah tekanan tarif Presiden Donald Trump, valuasi saham yang tinggi, dan ketidakpastian ekonomi AS.
BigBear.ai (BBAI) anjlok 20% setelah meleset jauh dari ekspektasi. Perusahaan AI kontraktor pemerintah AS itu membukukan pendapatan US$32,5 juta (vs ekspektasi US$40,6 juta) dan rugi US$0,71 per saham.
Prospek pendapatan setahun penuh juga direvisi turun akibat pemangkasan anggaran federal, khususnya program pendukung Angkatan Darat AS.
Plug Power (PLUG) juga terkoreksi lebih dari 5% setelah rugi US$0,20 per saham, lebih besar dari perkiraan rugi US$0,15. Meski pendapatan tumbuh 21% menjadi US$174 juta, margin kotor tetap negatif di -31%.
Perusahaan optimistis bisa mencapai titik impas margin pada Q4 2025 berkat dukungan kebijakan pajak hidrogen terbaru.
Berbeda dengan tren penurunan, AMC Entertainment (AMC) justru mencatat lonjakan harga saham 8,8% di pra-pasar. Kehadiran penonton di bioskop naik 26% berkat blockbuster seperti A Minecraft Movie dan Lilo & Stitch.
Pendapatan melonjak 35,6% menjadi US$1,40 miliar, melampaui perkiraan, dengan kerugian bersih menyusut signifikan menjadi US$4,7 juta.
Sebaliknya, Monday.com (MNDY) ambruk 20% setelah laba GAAP hanya US$0,03 per saham, jauh di bawah ekspektasi US$0,20. Pendapatan US$299 juta memang melampaui proyeksi, tetapi margin operasi berbalik negatif.
Perusahaan tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan pendapatan 26% untuk tahun fiskal 2025.
Dengan sebagian besar raksasa korporasi telah melaporkan hasil, pekan ini pasar masih menanti laporan dari nama-nama besar seperti Cisco, Deere, dan Oklo.