Mei 8, 2024

Kinerja Memecoin Memburuk, Musim Meme Sudah Berakhir?

Memecoin saat ini memiliki kinerja yang cukup buruk dan masih berada dibawah performa Bitcoin. Hal tersebut tentunya dapat menandakan bahwa para trader akan lebih memperhatikan pemulihan setelah peristiwa Bitcoin halving lalu.

Pada tanggal 6 Mei lalu, memecoin seperti Dogecoin, Shiba Inu, dan Pepe termasuk di antara aset kripto yang memiliki kinerja di bawah performa pasar, menyoroti perubahan dari momentum yang mendorong sektor ini naik tinggi minggu sebelumnya. 

Hal ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap aset kripto tersebut sedang menurun. Sesuai dengan data yang dilansir dari CoinGecko yang  menunjukkan bahwa total kapitalisasi pasar memecoin telah turun dalam 24 jam terakhir, menyusut 2.7% menjadi $55.48 miliar.

Memecoin Bonk (BONK) merupakan salah satu yang aset kripto  paling merosot. Dalam 24 jam terakhir, BONK kehilangan 6% dari nilai pasarannya. 

Disusul oleh Floki (FLOKI) yang mengalami penurunan sebesar 3.3%, dan Memecoin (MEME) berada di urutan ketiga setelah mengalami penurunan sebesar 3% dalam periode yang sama.

Selanjutnya, DOGE yang mana merupakan token meme yang cukup besar berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami penurunan harga sebesar 2.1% dalam sehari, sehingga mengurangi kapitalisasi pasarnya menjadi $22.74 miliar. 

Sebagai informasi, bahwa DOGE masih mendominasi hampir 41% dari total pangsa pasar sektor memecoin. 

Sementara itu, saingannya yaitu SHIB, juga mengalami koreksi pada tanggal 6 Mei, dengan penurunan sebesar 2.4% dalam sehari, sehingga mengurangi kapitalisasi pasarnya menjadi $14.29 miliar. 

Dilihat dari perspektif historis, pasar bullish ini biasanya didorong oleh kenaikan altcoin. Namun, sejalan dengan koreksi harga memecoin saat ini,  total kapitalisasi pasar semua aset kripto di luar Bitcoin dan Ethereum mengalami penurunan setelah reli yang dimulai pada Oktober 2023.

Grafik di bawah ini menunjukkan bahwa Total3 tersebut telah mengalami penurunan sebesar 15% sejak minggu pertama April menjadi $661.41 miliar. Penurunan ini telah mengakibatkan munculnya pola penurunan paralel pada grafik mingguan.

Altcoin masih mengikuti tren penurunan yang berkelanjutan. Hal tersebut terkonfirmasi berdasarkan pergerakan Total3 ke bawah dalam kanal paralel yang menurun. Nilai RSI telah bergerak dari 89 menjadi 62 dalam tujuh minggu terakhir yang menunjukkan bahwa kondisi pasar masih mendukung penurunan.

Jika Total3 tidak berhasil naik melebihi  batas atas kanal penurunan pada $660 miliar, altcoin, termasuk memecoin utama, akan terus mengalami koreksi dalam beberapa minggu ke depan.

Selain itu, menurut data dari Cointelegraph, volume perdagangan mingguan memecoin terus menurun sejak awal Maret.

Data dari Dune juga menunjukkan bahwa transaksi memecoin di semua blockchain, termasuk Ethereum dan Solana, telah menurun secara kolektif sebesar 81% dari puncaknya sekitar $998,55 juta pada bulan Maret menjadi $191,88 juta pada minggu yang berakhir pada 3 Mei. 

Hal ini menunjukkan bahwa minat atau kepercayaan para trader terhadap sektor tersebut telah menurun belakangan ini. . Meskipun demikian, pasar kripto dapat terus bergerak dengan dinamika yang kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sentimen pasar, kondisi ekonomi global, dan kebijakan moneter.

 

Kinerja Memecoin Memburuk, Musim Meme Sudah Berakhir?
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan