JPMorgan Chase bekerja sama dengan bursa kripto Coinbase untuk menghadirkan integrasi aset digital bagi para pelanggannya. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menghubungkan keuangan tradisional dengan dunia kripto yang terus berkembang.
Coinbase mengumumkan bahwa pemegang kartu kredit Chase akan dapat menggunakan kartu mereka untuk membeli aset kripto langsung melalui platform Coinbase mulai musim gugur ini. Tidak hanya itu, Coinbase juga menyampaikan bahwa mulai tahun 2026, nasabah JPMorgan dapat menukarkan Chase Ultimate Rewards Points mereka menjadi stablecoin USDC. Program ini diklaim sebagai yang pertama kali dilakukan oleh program hadiah besar, di mana poin dari kartu kredit dapat ditukar dengan aset kripto. Menurut Coinbase, ini adalah terobosan yang memberi nilai tambah bagi pemegang kartu kredit yang ingin menjelajahi dunia aset digital.
Selain menawarkan penukaran poin menjadi kripto, Coinbase juga mengumumkan fitur baru yang memungkinkan pengguna kartu Chase menghubungkan akun mereka secara langsung dengan Coinbase. Fitur ini dijadwalkan hadir pada tahun 2026 dan akan memberikan pengalaman yang lebih mudah dan praktis untuk membeli kripto tanpa harus melalui proses yang rumit.
Kolaborasi ini mencerminkan dorongan lebih luas dari JPMorgan untuk masuk ke dunia aset digital. Pada 16 Juli lalu, CEO JPMorgan Jamie Dimon mengungkapkan bahwa perusahaannya berencana untuk terlibat dalam pengembangan stablecoin. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi persaingan dengan perusahaan fintech yang semakin gencar mencoba mereplikasi sistem keuangan tradisional dengan teknologi blockchain. “Kami akan terlibat dalam koin deposito JPMorgan dan stablecoin agar dapat memahami teknologi ini dan menjadi ahli di bidang tersebut,” kata Dimon.
Tidak berhenti sampai di situ, JPMorgan juga dilaporkan sedang menjajaki peluang untuk memberikan pinjaman dengan jaminan aset kripto seperti Bitcoin dan Ether. Berdasarkan laporan yang beredar pada 22 Juli, bank ini tengah mempertimbangkan layanan pinjaman berbasis kripto yang kemungkinan akan diluncurkan pada tahun 2026, meskipun rencana tersebut masih dapat berubah sesuai dengan kondisi pasar dan regulasi yang berlaku.
Di sisi lain, pemain keuangan terdesentralisasi (DeFi) dinilai masih memiliki keunggulan dibandingkan bank tradisional dalam hal pinjaman kripto. Sergej Kunz, salah satu pendiri 1inch, menyatakan bahwa DeFi menawarkan fleksibilitas lebih besar dalam menerima berbagai jenis aset sebagai jaminan. Selain itu, mekanisme berbasis pasar di DeFi memungkinkan biaya yang lebih rendah bagi pengguna, yang menjadi daya tarik tersendiri dibandingkan layanan tradisional.
Integrasi ini menunjukkan bagaimana perbankan besar seperti JPMorgan mulai serius mengadopsi inovasi kripto untuk tetap relevan di era digital.