Jun 30, 2025

Intel (INTC) Jual Mayoritas Kepemilikan Altera ke Silver Lake Seharga $4 Miliar

Default Featured Image

Satu dekade setelah mengakuisisi Altera, Intel melonggarkan penguasaannya. Pada hari Senin, raksasa x86 itu mengatakan akan menjual 51% sahamnya di perusahaan FPGA tersebut ke Firma Ekuitas Swasta, Silver Lake.

Kesepakatan tersebut yang menilai Altera sebesar $8.75 miliar, diharapkan menghasilkan $4.46 miliar dalam bentuk tunai saat ditutup pada paruh kedua tahun ini (2025). 

Meskipun jumlahnya tidak kecil, angka itu jauh di bawah $16.7 miliar yang dibayarkan Intel untuk Altera, perancang Field Programmable Gate Array (FPGA) pada tahun 2015.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Intel menyatakan bahwa kesepakatan ini akan menjadikan Altera sebagai vendor “FPGA pureplay terbesar” di dunia, meskipun itu hanya karena pesaingnya yang jauh lebih besar, Xilinx, saat ini dimiliki oleh AMD.

FPGA digunakan dalam berbagai hal, mulai dari peralatan telekomunikasi dan sistem perdagangan finansial, hingga konsol game retro yang ‘dihidupkan kembali’. 

Perangkat ini juga memainkan peran kunci dalam desain chip, di mana mereka digunakan untuk membuat prototipe perangkat keras untuk pengujian dan validasi sebelum tahap finalisasi desain (taping out).

Perangkat ini dihargai karena fleksibilitasnya karena dapat dikonfigurasi ulang oleh para Insinyur untuk melakukan berbagai tugas, termasuk glue logic, kontrol periferal, pemrosesan data in-line, dan aplikasi lain, di mana volume tidak cukup untuk membenarkan pengembangan dan produksi ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) khusus. 

Sebuah FPGA dapat diprogram untuk berfungsi sebagai network switchIO controller, prosesor gambar, atau apa pun yang diperlukan untuk aplikasi perangkat keras tertentu.

Kepemilikan saham mayoritas Silver Lake di Altera telah dirumorkan sejak Februari (2025), dan terjadi saat CEO baru Intel, Lip-Bu Tan, berupaya membendung kerugian besar Intel selama setahun terakhir. 

Pada tahun 2024, Intel melaporkan kerugian bersih $18.8 miliar dan pendapatan $53.1 miliar.

Meskipun Altera hanya menyumbang sebagian kecil dari itu, dengan kerugian operasional $615 juta pada tahun 2024 dari pendapatan $1.54 miliar. Intel telah mempersiapkan landasan untuk memisahkan sebagian besar bisnis FPGA-nya selama beberapa waktu.

Pada akhir 2023, Intel mengumumkan rencana untuk memisahkan Platform Solutions Group-nya, yang mengawasi desain dan produksi FPGA, menjadi perusahaan independen (kemudian dijuluki Altera, menggunakan kembali merek yang diakuisisi). 

Former Grup Datacenter dan AI, Sandra Rivera, ditunjuk untuk memimpin upaya tersebut, dengan rencana IPO (Penawaran Saham Perdana) di masa mendatang.

Tampaknya waktu Rivera di Altera telah berakhir. Former President of Products and Technologies di Marvell, Raghib Hussain, akan menggantikannya awal bulan depan (Mei 2025). 

Hussain sebelumnya memegang peran di Cavium, Cisco, dan Cadence. Perlu dicatat, ia pernah bekerja di Cadence jauh sebelum Tan mengambil alih kepemimpinan di sana.

“Pengumuman hari ini mencerminkan komitmen kami untuk mempertajam fokus, menurunkan struktur biaya, dan memperkuat neraca kami,” kata Tan dalam pernyataan yang telah disiapkan.

Intel mungkin melepaskan kendali mayoritas atas Altera, tetapi Tan masih memiliki peran untuk saat ini. Produsen chip tersebut akan mempertahankan 49% saham di Altera ke depannya.

Raksasa x86 itu belum menyatakan apakah mereka terbuka untuk menjual saham tambahan Altera di masa mendatang.

Intel (INTC) Jual Mayoritas Kepemilikan Altera ke Silver Lake Seharga $4 Miliar
by Ajeng Sri


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan