Raksasa ritel perbaikan rumah asal Amerika Serikat, The Home Depot, Inc. (NYSE: HD), kembali menjadi sorotan setelah resmi memperpanjang masa berlaku tender offer dalam upaya mengakuisisi GMS Inc. senilai US$110 per saham.
Tenggat baru ditetapkan hingga 3 September 2025, memberi ruang tambahan untuk menyelesaikan persyaratan regulasi, khususnya di bawah Canadian Competition Act.
Keputusan ini bukan hanya soal teknis administrasi, melainkan juga bagian dari strategi besar Home Depot untuk memperkuat posisinya di segmen kontraktor profesional sebuah pasar bernilai ratusan miliar dolar yang semakin kompetitif.
Mengapa Home Depot Ingin Mengakuisisi GMS?
GMS Inc. adalah distributor produk bangunan terkemuka di Amerika Utara, khususnya drywall, insulasi, dan produk interior. Bagi Home Depot, langkah akuisisi ini adalah kelanjutan dari upaya memperbesar pangsa pasar di sektor B2B, setelah sebelumnya menggelontorkan US$18 miliar untuk mengakuisisi SRS Distribution.
Dengan dua langkah strategis ini, Home Depot secara jelas mengarahkan fokusnya ke pasar kontraktor profesional yang jauh lebih stabil dibandingkan segmen ritel DIY (do-it-yourself).
“Pasar kontraktor profesional memberi margin dan volume yang lebih tinggi. Ini bukan lagi soal menjual palu atau cat ke konsumen rumah tangga, tetapi tentang menguasai rantai pasokan konstruksi besar,” ujar seorang analis pasar di New York.
Status Tender Offer: 77% Saham Sudah Masuk
Hingga batas sebelumnya (22 Agustus 2025), tercatat 29,31 juta saham GMS atau setara 77% dari total saham beredar sudah ditenderkan. Namun, transaksi ini tetap belum final karena harus melewati uji regulasi persaingan usaha di Kanada.
Regulasi lintas negara memang menjadi batu sandungan utama bagi merger besar di sektor distribusi bahan bangunan. Jika tidak lolos, Home Depot bisa menghadapi penundaan panjang atau bahkan revisi nilai akuisisi.
Dampak bagi Pasar Saham dan Investor
Langkah Home Depot memperpanjang tenggat tender offer menciptakan sejumlah implikasi penting:
- Bagi Investor Home Depot (HD):
Sentimen pasar bisa terbelah. Di satu sisi, ekspansi agresif memperkuat prospek jangka panjang. Namun, sisi lain, risiko regulasi bisa menekan harga saham dalam jangka pendek. - Bagi Investor GMS (GMS):
Harga tender offer di US$110 per saham menjadi patokan utama. Jika akuisisi lolos, investor berpotensi menikmati premium. Namun, jika gagal, harga saham bisa terkoreksi signifikan. - Bagi Industri Konstruksi:
Jika akuisisi berhasil, Home Depot akan semakin dominan dalam distribusi bahan bangunan, menantang pemain lama sekaligus memperkuat daya tawar terhadap pemasok.
Home Depot vs. Tren Pasar Global
Menariknya, langkah Home Depot ini terjadi saat banyak perusahaan global mengalihkan strategi dari ritel konsumen ke segmen B2B dan supply chain. Hal ini sejalan dengan tren onshoring dan tarif dagang baru yang mendorong produksi dalam negeri di AS.
Dengan 2.300+ toko yang tersebar di seluruh Amerika Utara, Home Depot kini bukan hanya sekadar retailer peralatan rumah tangga, tetapi perlahan bertransformasi menjadi raksasa distribusi untuk kontraktor profesional.
Pertanyaan Kritis: Apakah Saham HD Masih Layak Dikoleksi?
Investor tentu harus mencermati: apakah ekspansi akuisisi ini akan benar-benar menciptakan nilai, atau justru menambah risiko?
- Jika Home Depot berhasil mengintegrasikan GMS dan SRS, maka HD bisa menguasai rantai pasok dari bahan baku hingga proyek pembangunan skala besar.
- Jika gagal, HD bisa menghadapi tekanan regulasi, biaya integrasi yang tinggi, serta risiko overleveraged.
Dengan valuasi saham HD yang relatif stabil dan potensi pasar kontraktor yang sangat besar, peluang tetap ada. Namun, investor harus siap menghadapi volatilitas jangka pendek.
Perpanjangan tender offer Home Depot untuk akuisisi GMS bukan sekadar berita korporasi biasa. Ini adalah gambaran bagaimana raksasa ritel beradaptasi dengan dinamika pasar global, memperbesar dominasi di sektor kontraktor profesional, sekaligus menghadapi tantangan regulasi lintas negara.
Bagi investor, keputusan ini mengandung peluang sekaligus risiko dan keputusan untuk masuk ke saham HD atau GMS kini lebih dari sekadar urusan harga, melainkan soal keyakinan pada strategi jangka panjang Home Depot.