Jun 30, 2025

Harga Ethereum Masih Lesu Usai Upgrade Pectra, Solana dan Tron Makin Unggul

Default Featured Image

Ethereum berhasil meluncurkan peningkatan jaringan penting pada 7 Mei lalu, namun harga Ether (ETH) dan metrik turunannya tidak menunjukkan respons yang berarti. Reaksi pasar yang datar ini mengejutkan para trader dan membuat analis bertanya-tanya apakah ETH masih punya peluang realistis untuk naik 22% dan kembali menyentuh level $2.200.

Premi pada kontrak berjangka ETH masih berada di bawah ambang netral 5% yang menandakan kurangnya minat dari spekulan yang mengambil posisi long dengan leverage. Bahkan setelah upgrade Pectra berhasil diterapkan, indikator ini tetap berada di angka 3% menunjukkan bahwa trader tidak mengubah posisi mereka pasca pembaruan tersebut.

Respon yang lesu ini sebagian bisa dijelaskan oleh fokus investor terhadap isu makroekonomi terutama karena meningkatnya risiko resesi di tengah ketidakpastian akibat konflik perdagangan global. 

!f5f07bfdb5954fb24fcc41347d50decaf8/0196ac5bf5f07bfdb5954fb24fcc41347d50decaf8.webp”>0196ac5b-f5f0-7bfd-b595-4fb24fcc4134.webp

Gas fee dalam 30 hari untuk Blockchain dan DApps, USD.

Secara historis biaya tinggi di jaringan utama Ethereum telah membatasi aktivitas namun sejak pertengahan Februari biaya transaksi telah turun di bawah $1. Meski begitu solusi layer 2 andalan Ethereum yaitu Base hanya mencatat 10,3 juta pengguna aktif bulanan jauh di bawah Solana yang mencapai 82,2 juta dan BNB Chain dengan 25,9 juta pengguna menurut data Token Terminal.

Solana saat ini unggul di sektor decentralized exchange (DEX) terutama dalam peluncuran token berkat pengalaman pengguna yang lebih terintegrasi. Sementara itu Hyperliquid mencatat kinerja impresif di perdagangan perpetual futures membuktikan bahwa para trader tidak selalu memprioritaskan desentralisasi dan keamanan seperti yang ditawarkan Ethereum. Di sisi lain Tron telah mencatat kemajuan signifikan di pasar stablecoin.

Ethereum memang masih memimpin dalam hal total value locked (TVL) dengan nilai mencapai $53,7 miliar. Namun dominasi ini belum banyak memberi manfaat pada pemegang ETH karena biaya jaringan selama 30 hari terakhir hanya sebesar $19 juta menurut data dari DefiLlama. Sebagai perbandingan Tron menghasilkan biaya sebesar $51,8 juta dan Solana $39,4 juta dalam periode yang sama.

Perlu Inovasi Lebih Jauh agar ETH Bisa Bangkit

Noam Hurwitz kepala teknik di Alchemy mencatat bahwa biaya blob di Ethereum turun ke titik terendah sejak upgrade Pectra. Menurutnya keberhasilan Ether tergantung pada skalabilitas layer dasar termasuk peningkatan mekanisme rollup dan yang terpenting peningkatan pengalaman pengguna.

Masalah interoperabilitas antar layer 2 di Ethereum juga masih jadi tantangan sementara pengguna Solana dan BNB Chain bisa dengan mudah berpindah antar DApp. Upgrade Pectra memang merupakan langkah maju tapi belum menyelesaikan masalah tersebut. Inilah sebabnya ETH belum bisa kembali ke level $2.200 seperti yang terjadi pada awal Maret.

Agar harga Ether bisa naik 22% dari level saat ini di $1.810 investor tampaknya butuh keyakinan bahwa perkembangan jaringan baik dari peningkatan deposit maupun pertumbuhan layer 2 benar-benar menghasilkan manfaat nyata. 

Pada akhirnya peningkatan imbal hasil staking atau insentif yang lebih kuat dibutuhkan untuk mendorong adopsi DApp yang lebih luas yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan terhadap ETH dalam ekosistemnya.

Harga Ethereum Masih Lesu Usai Upgrade Pectra, Solana dan Tron Makin Unggul
by Rian Jakawardana


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan