El Salvador memutuskan untuk memecah cadangan Bitcoin miliknya ke dalam 14 alamat dompet baru sebagai langkah antisipasi terhadap potensi ancaman dari teknologi komputasi kuantum.
Bitcoin Office El Salvador menjelaskan lewat unggahan di X pada Jumat bahwa dengan membagi kepemilikan ke beberapa alamat yang lebih kecil, risiko serangan kuantum bisa ditekan. Saat ini, setiap alamat Bitcoin tersebut menampung maksimal 500 BTC.
Menurut penjelasan mereka, ketika dana dikeluarkan dari sebuah alamat Bitcoin, kunci publiknya akan terekspos sehingga berpotensi menjadi titik lemah. Jika kelak komputer kuantum berkembang cukup canggih, hal ini bisa membuka peluang untuk membobol sistem.
Project Eleven, perusahaan riset kuantum, pada April lalu memperkirakan lebih dari 6 juta Bitcoin senilai sekitar 650 miliar dolar AS dapat terancam jika komputer kuantum berhasil memecahkan kunci elliptic curve cryptography (ECC).
Sebelumnya, El Salvador menyimpan 6.274 BTC (senilai sekitar 678 juta dolar AS) hanya dalam satu alamat. Namun, data blockchain menunjukkan aset itu kini telah tersebar ke 14 alamat baru.
Meskipun langkah ini diapresiasi banyak pihak, Project Eleven menekankan bahwa saat ini kemampuan komputasi kuantum masih jauh dari level yang dapat menembus sistem keamanan Bitcoin. Pasalnya, kunci privat Bitcoin terdiri dari 256 bit, sedangkan komputer kuantum dengan algoritma Shor bahkan belum mampu memecahkan kunci berukuran 3 bit.
Michael Saylor, pendiri MicroStrategy sekaligus pendukung utama Bitcoin, juga menyebut pada Juni lalu bahwa isu ancaman kuantum hanyalah “sensasi”. Menurutnya, jika suatu saat benar-benar menjadi masalah, pengembang inti Bitcoin serta produsen perangkat keras akan segera menyiapkan pembaruan jaringan, baik pada level perangkat keras maupun perangkat lunak, sebagaimana Microsoft, Google, dan pemerintah AS yang rutin melakukan upgrade.
Di sisi lain, hubungan El Salvador dengan IMF masih penuh tanda tanya. Laporan IMF pada Juli menyebutkan bahwa negara itu tidak melakukan pembelian Bitcoin baru sejak Februari, meskipun Bitcoin Office tetap mengklaim pembelian melalui unggahan di X.
Pada Desember 2024, El Salvador sebenarnya telah menandatangani perjanjian pendanaan senilai 1,4 miliar dolar AS dari IMF dengan syarat salah satunya adalah pengurangan program Bitcoin. Namun, hingga kini detail persyaratan itu masih menjadi perdebatan antara kedua pihak.