Jun 29, 2025

Efek Bitcoin: Saham Perusahaan Investasi Hong Kong Melejit Tajam

Default Featured Image

Nilai saham perusahaan investasi HK Asia Holdings Limited yang berkantor pusat di Hong Kong naik hampir dua kali lipat selama perdagangan pada 17 Februari setelah perusahaan tersebut menyatakan telah membeli satu Bitcoin.

HK Asia mengatakan dalam pengumuman pada 16 Februari bahwa mereka membeli total 1 unit Bitcoin dengan harga sekitar $96.150 pada 13 Februari, yang dibiayai oleh sumber daya internal Grup.

Saham perusahaan di Bursa Efek Hong Kong ditutup naik hampir 93% pada hari Senin menjadi 5,50 dolar Hong Kong (71 sen), mendekati puncaknya pada Juni 2019 sebesar 6,50 dolar Hong Kong (84 sen), menurut Google Finance.

!Hong Kong Ming Shing mengatakan anak perusahaannya Lead Benefit membeli 500 BTC dengan harga rata-rata $94.375 masing-masing untuk total investasi sekitar $47 juta. Namun, sahamnya tidak bergerak karena berita tersebut dan turun hampir 40% sepanjang tahun ini.

Sebaliknya, perusahaan investasi Metaplanet yang berbasis di Tokyo, Jepang telah melihat sahamnya melonjak lebih dari 3.900% dalam 12 bulan terakhir setelah mulai membeli Bitcoin pada bulan April. 

Saat ini, Bitcoin memiliki sekitar 2.031,5 BTC senilai $194,7 juta setelah membeli tambahan 269,4 BTC pada 17 Februari.

HK Asia mengatakan dewan direksinya percaya bahwa Bitcoin merupakan penyimpanan nilai yang dapat diandalkan di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

Menurutnya stimulus pemerintah dan peningkatan pasokan uang memberikan tekanan depresiasi pada nilai mata uang fiat. 

Ia menambahkan pula bahwa satu pembelian BTC-nya bersifat simbolis dalam skala tertentu, dan menandai langkah signifikan menuju penyelarasan dengan keuangan global yang terus berkembang.

Efek Bitcoin: Saham Perusahaan Investasi Hong Kong Melejit Tajam
by Ajeng Sri


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan