Jun 30, 2025

Coinbase Premium 20 Hari Positif, Bitcoin Siap Breakout

Default Featured Image

Meskipun harga Bitcoin (BTC) terus ditekan oleh aksi jual, sinyal fundamental dari market Amerika Serikat menunjukkan permintaan yang masih sangat solid. 

Coinbase Premium Index (CPI)—indikator yang mengukur selisih harga BTC antara Coinbase dan Exchange global lain seperti Binance—telah mencatat rekor 20 hari berturut-turut di zona positif, menurut data terbaru.

!akumulasi oleh investor institusional dan retail AS. Lonjakan minat beli ini juga dikonfirmasi oleh net outflow sebesar 8,742 BTC dari Coinbase pada 26 Mei, aliran keluar terbesar ketiga dalam sebulan terakhir. 

Menurut Analis Burak Kesmeci, peristiwa seperti ini biasanya mendahului inflow ETF atau akumulasi besar oleh korporasi seperti Strategy.

Tekanan Jual Melemah,

 ProfitTaking Tak Signifikan

Dari sisi perilaku investor, indikator SOPR (Spent Output Profit Ratio) untuk pemegang jangka pendek menunjukkan peningkatan profittaking, tapi belum mendekati level euforia. 

Peneliti Axel Adler Jr. mencatat bahwa profittaking masih terkontrol, menandakan rally kali ini belum overbought secara historis.

Data dari CryptoQuant juga menunjukkan penurunan signifikan dalam arus masuk BTC ke Binance dari kelompok holder jangka pendek dan panjang. 

Selama tekanan pada Agustus 2024 dan April lalu, inflow mencapai lebih dari 12,000 BTC—kini hanya sekitar 8,000 BTC, mengindikasikan tidak adanya tekanan jual yang ekstrem saat ini.

!3053524fd08542/BTC3053524fd08542.webp”>BTC 30 5 3.webp

Menariknya, grafik RSI menunjukkan bullish divergence—harga mencetak lower low, namun RSI justru naik. Ini merupakan sinyal klasik dari momentum bearish yang melemah dan peluang reversal

Jika harga sempat menyentuh zona likuiditas $106,000 lalu memantul tajam, maka breakout ke $118,000 berpotensi besar terjadi dalam waktu dekat.

Kesimpulan: Tekanan Global Mereda, Sinyal

 OnChain Menguat

Walau sentimen makro global masih dibayangi kekhawatiran ekonomi dan regulasi crypto, sinyal dari Exchange AS seperti Coinbase dan data onchain memberi dasar kuat bagi rally Bitcoin berikutnya. 

Dengan tekanan jual yang terbatas, arus institusional yang aktif, dan dukungan teknikal di zona kritis, BTC memiliki peluang nyata untuk menembus $118,000 dalam jangka pendek.

Coinbase Premium 20 Hari Positif, Bitcoin Siap Breakout
by Ajeng Sri


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan