Jun 30, 2025

Coinbase Masuk S&P 500 Bursa Kripto Resmi Masuk Liga Saham Elite Wall Street

Default Featured Image

Industri kripto dan dunia keuangan tradisional kini resmi menyatu di jalur utama. Coinbase Global Inc. (NASDAQ: COIN), bursa kripto terbesar di Amerika Serikat, dipastikan akan bergabung dengan indeks S&P 500, menggantikan Discover Financial Services.

Pengumuman ini disampaikan oleh S&P Dow Jones Indices dan akan berlaku efektif sebelum pembukaan perdagangan pada 19 Mei 2025. Sebagai informasi, S&P 500 adalah indeks pasar saham paling bergengsi di dunia, mewakili 500 perusahaan publik terbesar dan paling berpengaruh di AS, termasuk nama-nama besar seperti Apple, Microsoft, dan Amazon.

Coinbase bukan sekadar perusahaan teknologi ini adalah entitas pertama dengan bisnis inti sepenuhnya berbasis kripto yang berhasil menembus batas elit pasar modal Amerika. Dalam waktu kurang dari empat tahun sejak listing publiknya (April 2021), COIN telah resmi menyandang status blue chip kripto pertama.

Pasar Merespons Cepat Saham Melejit Hampir 11%

Hanya beberapa jam setelah pengumuman, saham Coinbase melonjak 10,9% dalam perdagangan after-hours, setelah sebelumnya naik 3,96% di sesi reguler ke level $207,22. Meskipun secara year-to-date masih negatif 16,5%, lonjakan ini menunjukkan sentimen pasar yang kuat terhadap legitimasi Coinbase.

Penguatan ini terjadi di tengah laporan keuangan kuartal I yang mengecewakan, di mana Coinbase meleset dari ekspektasi pendapatan dan laba. Namun, investor tampaknya lebih melihat signifikansi strategis masuknya COIN ke S&P 500 daripada kinerja jangka pendeknya.

Dampak Masuknya COIN ke S&P 500

1. Likuiditas Saham Meningkat:
Ratusan dana indeks (ETF) dan reksa dana yang melacak S&P 500 wajib melakukan penyesuaian portofolio mereka. Ini berarti permintaan pembelian COIN akan meningkat signifikan, khususnya dari institusi.
 
2. Legitimasi Kripto Naik Kelas:
Dengan Coinbase masuk ke indeks yang sebelumnya hanya diisi perusahaan sektor keuangan tradisional, teknologi, dan manufaktur, ekosistem kripto secara simbolik diterima oleh pasar institusi AS.
 
3. Pengaruh Terhadap Saham Kripto Lainnya:
Masuknya COIN ke S&P bisa menjadi katalis untuk performa saham perusahaan kripto lainnya, seperti Robinhood, Marathon Digital, atau Riot Blockchain, yang juga mengincar posisi serupa dalam indeks besar.

Pernyataan CEO Kemenangan Bagi Para “True Believers”

CEO Brian Armstrong menyebut ini sebagai kemenangan kolektif:

“Ini adalah pencapaian yang selama ini diyakini oleh para ‘true believers’ mulai dari investor ritel hingga institusi, dan tentu saja tim internal kami,” ucapnya dalam siaran pers.

Coinbase saat ini memiliki kapitalisasi pasar hampir $53 miliar, menjadikannya salah satu dari sedikit perusahaan berbasis kripto dengan nilai pasar di atas $50 miliar angka yang menyaingi banyak bank dan institusi keuangan tradisional.

Kripto Kini Sah di Wall Street

Masuknya Coinbase ke dalam S&P 500 adalah momen sejarah bagi industri aset digital. Ini bukan hanya soal kenaikan saham, melainkan simbol resmi bahwa dunia keuangan terdesentralisasi telah cukup besar, cukup kuat, dan cukup penting untuk duduk bersama elite Wall Street.

Kripto bukan lagi sekadar eksperimen.
 Ia kini menjadi bagian dari infrastruktur finansial dunia dan itu dimulai dengan satu ticker: COIN.

Coinbase Masuk S&P 500 Bursa Kripto Resmi Masuk Liga Saham Elite Wall Street
by Kiki A. Ramadhan


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan