Jun 29, 2025

CEO Coinbase Prediksi Bitcoin Bisa Capai Jutaan Dolar! Negara G20 Siap Adopsi?

Default Featured Image

CEO Coinbase, Brian Armstrong, optimistis bahwa harga Bitcoin (BTC) bisa menembus angka jutaan dolar jika negara-negara di dunia mulai mengadopsi cadangan strategis Bitcoin setelah langkah awal dari Amerika Serikat.

Dalam wawancara dengan CNBC’s Squawk Box, Armstrong menyoroti faktor-faktor kunci yang dapat mendorong lonjakan harga Bitcoin di masa mendatang, termasuk meningkatnya adopsi institusional, persetujuan dana exchange-traded funds (ETF) berbasis kripto di AS, serta potensi regulasi yang lebih ramah terhadap aset digital.

“Jika AS melangkah lebih jauh dengan strategi ini, kemungkinan besar negara-negara G20 lainnya akan mengikuti,” ujar Armstrong, seraya mengungkapkan bahwa sejumlah menteri keuangan global telah menunjukkan ketertarikan terhadap konsep cadangan Bitcoin.

### Bitcoin Menuju Standar Emas Baru

Armstrong menegaskan bahwa Bitcoin berpotensi menjadi standar emas baru dalam sistem keuangan global, bahkan lebih besar dari sekadar aset kripto. Berbicara di acara Coinbase House dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, ia menyoroti peran kripto dalam mewujudkan kebebasan finansial.

Menurut Armstrong, hal ini telah membuka akses terhadap dolar bagi negara-negara yang mengalami hiperinflasi hanya dengan menggunakan ponsel pintar. Meski demikian, ia menilai bahwa dolar bukanlah mata uang sempurna, dan kelangkaan Bitcoin dapat menjadi solusi untuk mencegah penyalahgunaan pencetakan mata uang fiat yang berlebihan.

“Kembali ke konsep sound money seperti Bitcoin sebagai standar emas baru dapat menjadi fondasi untuk mengatasi masalah inflasi global,” tambah Armstrong.

### Adopsi Kripto Kian Meluas

Armstrong memprediksi bahwa dalam satu dekade ke depan, semakin banyak aktivitas ekonomi dunia yang akan menggunakan infrastruktur berbasis kripto. Tren peningkatan penggunaan stablecoin di berbagai pasar global menjadi indikasi awal perubahan ini, membawa transaksi yang lebih cepat dan biaya lebih rendah.

Meski stablecoin menjadi pintu masuk yang mudah bagi masyarakat dalam mengenal aset digital, Armstrong memperingatkan bahwa mereka tetap rentan terhadap inflasi mata uang fiat. Oleh karena itu, investasi dalam aset kripto yang memiliki sifat apresiasi menjadi penting guna melindungi nilai aset dari depresiasi.

Selain itu, Armstrong juga menyoroti pentingnya marketplace pinjaman dan peminjaman terdesentralisasi yang dapat membuka akses kredit di negara-negara berkembang dengan keterbatasan infrastruktur keuangan.

Dengan optimisme tinggi terhadap pertumbuhan Bitcoin dan adopsi kripto secara luas, Armstrong menilai dunia berada di ambang revolusi finansial berbasis aset digital yang akan mendefinisikan ulang sistem ekonomi global di masa depan.

CEO Coinbase Prediksi Bitcoin Bisa Capai Jutaan Dolar! Negara G20 Siap Adopsi?
by Mohammad Alparidzy


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan