Jun 29, 2025

Bullish or Bearish? Pemerintah AS Susun Regulasi Kripto untuk Perkuat Dominasi Dolar

Default Featured Image

David Sacks, “Crypto Czar” Gedung Putih, mengungkapkan bahwa pemerintahan Trump tengah mengevaluasi pembentukan cadangan Bitcoin (BTC). Namun, pembelian Bitcoin oleh dana kekayaan negara AS akan dinilai secara terpisah.

Regulasi Kripto & Stablecoin

Sementara itu, pemerintahan Trump ingin mengakhiri ketidakpastian regulasi yang menyebabkan inovasi kripto berpindah ke luar negeri. Kelompok kerja ini akan bekerja sama dengan SEC untuk menyusun regulasi aset digital dan stablecoin.

Senator Tim Scott menargetkan regulasi stablecoin dalam 100 hari pertama, diikuti dengan reformasi struktur pasar. Sementara itu, Senator Bill Hagerty mengusulkan Clarity for Payment Stablecoins Act of 2024, yang mengatur penerbitan stablecoin dengan cadangan 1:1, audit wajib, larangan rehypothecation, serta kepatuhan terhadap aturan anti-pencucian uang. RUU ini juga membebaskan stablecoin dari klasifikasi sekuritas dan memastikan dolar AS tetap dominan di pasar global.

Gugus Tugas Kripto SEC & Reformasi Regulasi

Di tengah dorongan regulasi yang lebih jelas, SEC meluncurkan gugus tugas kripto pertama yang dipimpin oleh Komisaris Hester Peirce, yang dikenal sebagai pendukung kebijakan pro-kripto. Gugus tugas ini dibentuk untuk mengakhiri ketidakpastian hukum yang selama ini menghambat pertumbuhan industri, sekaligus memastikan keseimbangan antara perlindungan investor dan inovasi.

Regulasi yang akan dirancang mencakup definisi sekuritas untuk aset kripto, aturan penawaran token, serta pengawasan terhadap layanan crypto-lending, staking, dan produk investasi berbasis kripto. Selain itu, gugus tugas ini juga akan menjalin kerja sama dengan regulator internasional guna menciptakan standar regulasi yang lebih harmonis.

Dengan langkah-langkah ini, AS mulai menunjukkan pendekatan yang lebih terstruktur dalam regulasi aset digital. Kejelasan hukum diharapkan dapat mendorong inovasi di dalam negeri sekaligus memastikan stabilitas dan keamanan dalam ekosistem kripto global.

Bullish or Bearish? Pemerintah AS Susun Regulasi Kripto untuk Perkuat Dominasi Dolar
by Rian Jakawardana


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan