Bristol Myers Squibb (BMY), perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, mengumumkan penjualan 60% kepemilikan sahamnya di Sino-American Shanghai Squibb Pharmaceuticals Limited (SASS), joint venture farmasi pertama antara AS dan China sejak 1982.
Dalam pernyataan resminya, juru bicara perusahaan mengatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk menyesuaikan sumber daya dengan kebutuhan bisnis global yang terus berkembang.
“Kami tetap berkomitmen mendukung semua karyawan yang terdampak dan berterima kasih atas kontribusi mereka,” tambahnya, meskipun menolak membeberkan rincian transaksi.
SASS: Pionir Farmasi Modern di China
Didirikan pada 1982, SASS merupakan pionir kerja sama farmasi antara China dan Amerika. Fasilitas produksinya di Shanghai menjadi salah satu basis manufaktur farmasi modern pertama di China, sekaligus menjadi pusat transfer teknologi dan keahlian baru ke pasar domestik.
Produk-produk yang dihasilkan termasuk metformin dan paracetamol, dua obat yang menjadi andalan dalam pengobatan diabetes dan penghilang rasa sakit. Sejak didirikan, joint venture ini berperan besar dalam meningkatkan akses obat berkualitas tinggi di China.
Tren Penjualan Aset oleh Perusahaan Asing
Bristol Myers bukan satu-satunya perusahaan yang melepas aset di China. Beberapa perusahaan farmasi asing lain, seperti Swiss Group Sandoz dan Belgium’s UCB, juga menyesuaikan portofolio mereka akibat:
- Gangguan rantai pasok global
- Perlambatan pertumbuhan ekonomi China
- Tekanan harga untuk masuk dalam daftar asuransi negara
Langkah-langkah ini menandai fase baru di industri farmasi China, di mana perusahaan asing mulai menyeimbangkan pertumbuhan jangka panjang dengan risiko operasional dan regulasi lokal.
Implikasi untuk Industri Farmasi dan Investor
Penjualan saham ini bisa menjadi indikator penting bagi investor global dan analis industri farmasi. Dampaknya antara lain:
- Reorientasi Strategi Global: Perusahaan farmasi asing lebih fokus pada efisiensi global dan portofolio inti.
- Tekanan Harga dan Regulasi: Penurunan harga obat yang diwajibkan pemerintah China mempengaruhi profitabilitas.
- Peluang Konsolidasi Lokal: Investor dan perusahaan domestik China mungkin akan mengambil alih saham yang dilepas, memperkuat ekosistem farmasi lokal.
Dengan langkah ini, Bristol Myers memperlihatkan bagaimana perusahaan multinasional menavigasi kombinasi tekanan pasar, regulasi lokal, dan strategi global di era persaingan industri farmasi yang semakin kompleks.