Jul 24, 2025

Boom AI Dorong TSMC Jadi Saham Triliunan Dolar Pertama di Asia

Dalam sebuah loncatan bersejarah bagi industri teknologi Asia, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC) resmi menembus kapitalisasi pasar senilai $1 triliun di bursa saham Taipei, menjadikannya saham Asia pertama yang mencapai tonggak tersebut sejak PetroChina pada 2007.

Lonjakan ini bukan hanya sekadar angka simbolik melainkan representasi dari percepatan revolusi kecerdasan buatan (AI) yang kini menjadi bahan bakar utama lonjakan valuasi global.

Kenaikan saham TSMC sebesar hampir 50% sejak April 2025 tidak datang secara tiba-tiba. Perusahaan ini, yang menjadi tulang punggung rantai pasok chip global untuk Apple dan Nvidia, baru saja menaikkan proyeksi pertumbuhan pendapatan tahunan menjadi sekitar 30%.

Hal ini mencerminkan optimisme pasar terhadap peran strategis TSMC di tengah memanasnya kompetisi AI yang tak lagi sekadar dimonopoli oleh Amerika.

AI: Katalis Valuasi, Mesin Pertumbuhan

Goldman Sachs mencatat dalam riset terbarunya bahwa permintaan dari pelanggan AI TSMC berada pada titik tertinggi, bahkan menunjukkan “tidak ada tanda-tanda perlambatan.”

Ini menjadi sentimen bullish utama bagi investor yang melihat TSMC sebagai pemain yang tak tergantikan dalam manufaktur node canggih 3nm dan 2nm yang digunakan dalam chip AI high-performance.

JPMorgan menambahkan bahwa kekuatan harga wafer dan pengeluaran AI yang terus melesat akan cukup untuk mengimbangi risiko penguatan dolar Taiwan sebuah indikator penting bahwa marjin kotor TSMC tetap kuat, bahkan di tengah volatilitas mata uang dan beban operasional yang meningkat.

Di Balik Angka: Strategi dan Realitas Global

Keputusan TSMC untuk terus memperluas kapasitas pabrik canggih, termasuk ekspansi agresif di Arizona dan Jepang, bukan hanya bagian dari strategi diversifikasi geopolitik, tetapi juga bentuk respons terhadap backlog permintaan dari Nvidia, AMD, dan Apple. Ketiganya kini berkompetisi keras dalam mendominasi pasar AI dengan chip yang semakin kompleks dan mahal.

Dengan kapitalisasi pasar yang mencapai $1,2 triliun jika dihitung dari American Depositary Receipts (ADR), TSMC kini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.

Namun, kepemilikan saham di bursa AS masih terbatas karena memerlukan persetujuan regulasi untuk konversi dari saham Taipei faktor ini bisa menjadi pendorong lanjutan jika hambatan legal dapat diminimalkan.

Implikasi untuk Pasar Asia dan Global

Lonjakan nilai TSMC menjadi titik balik penting bagi pasar Asia yang selama ini tertinggal dalam pencapaian valuasi triliunan dolar. Di tengah ketidakpastian makroekonomi, kenaikan ini menunjukkan bahwa fundamental industri semikonduktor khususnya yang menopang AI jauh lebih kuat dari yang diperkirakan banyak analis.

Apakah euforia ini akan bertahan? Selama adopsi AI terus tumbuh eksponensial dan kebutuhan akan chip ultra-kompleks meningkat, TSMC tampaknya belum menyentuh batas atasnya.

Tapi dengan tensi geopolitik antara China dan Taiwan yang masih bergelora, risiko politik tetap menjadi elemen krusial dalam narasi investasi jangka panjang.

Dalam dunia yang semakin digerakkan oleh kecerdasan buatan, TSMC telah memposisikan diri bukan hanya sebagai penyedia chip, tetapi sebagai pusat gravitasi baru dalam arsitektur ekonomi digital global.

Valuasi $1 triliun ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan titik awal dari fase pertumbuhan yang lebih disruptif dan strategis.

 

Boom AI Dorong TSMC Jadi Saham Triliunan Dolar Pertama di Asia
by Kiki A. Ramadhan

0 comments


Artikel lainnya