Jun 30, 2025

Bitcoin Siap Pecahkan Rekor, Pasar Kripto dan Ethereum Terus Menguat

Default Featured Image

Harga mata uang kripto utama naik tajam pada hari Senin setelah sebuah kelompok riset memproyeksikan bahwa Bitcoin akan mencetak rekor baru sepanjang masa di kuartal kedua.

Bitcoin Melonjak, Diprediksi Capai Rekor Baru

Bitcoin diperkirakan akan menutup bulan April dengan kenaikan dua digit, memulihkan sebagian kerugian dari Februari dan Maret. Ethereum juga sempat naik ke kisaran awal $1.800 sebelum turun ke $1.750 dan kemudian pulih kembali ke atas $1.800. Namun, sepanjang bulan ini, ETH turun 1,4%.

Dominasi pasar Bitcoin bertahan di angka 63%, sedangkan Ethereum tetap stabil di 7,3%.

Analis dari bank global Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin bisa mencapai $120.000 di kuartal kedua. Kenaikan ini didorong oleh alokasi ulang dari aset-aset AS serta meningkatnya minat dari investor institusional.

Pasar Kripto Alami Likuidasi Besar, Sentimen Investor Positif

Dalam 24 jam terakhir, sekitar $230 juta dilikuidasi dari pasar kripto. Mayoritas kerugian berasal dari trader yang membuka posisi long, dibandingkan dengan posisi short.

Sementara itu, Open Interest Bitcoin naik 2,78%, menandakan adanya peningkatan likuiditas dan jumlah kontrak futures yang aktif.

Crypto Fear and Greed Index menunjukkan sentimen pasar berada di level “Greed”, yang berarti tekanan beli masih sangat kuat dan investor cenderung optimis terhadap pergerakan harga ke depan.

Pasar Saham Menguat, Ethereum Butuh Dorongan Tambahan

Indeks saham utama AS naik selama lima hari berturut-turut. Dow Jones Industrial Average naik 114,09 poin atau 0,28% ke 40.227,59. S&P 500 naik tipis 0,06% ke 5.528,75. Sementara Nasdaq Composite justru sedikit turun 0,1% ke 17.366,13.

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memberi sinyal positif terhadap perkembangan negosiasi dagang, termasuk potensi kesepakatan dengan India. Untuk hubungan dagang dengan China, Bessent menyatakan bahwa bola kini ada di tangan pihak Beijing untuk menurunkan ketegangan.

Pekan ini, perhatian investor tertuju pada laporan pendapatan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft (MSFT) dan Amazon (AMZN).

Di sisi lain, analis kripto Ali Martinez menyebutkan bahwa Ethereum memerlukan penutupan harian di atas $1.950 untuk menghasilkan sinyal beli berdasarkan indikator teknikal SuperTrend.

Bitcoin Siap Pecahkan Rekor, Pasar Kripto dan Ethereum Terus Menguat
by Rian Jakawardana


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan