Jul 7, 2025

Bitcoin Menuju $200K? Ini Analisis Lengkap Proyeksi Harga dari Standard Chartered

Prediksi Bitcoin oleh Standard Chartered: Target $135K di Q3 2025, $200K di Akhir Tahun

Bank global Standard Chartered kembali menegaskan optimisme tinggi terhadap Bitcoin. Menurut laporan terbaru dari Geoffrey Kendrick, Head of Digital Asset Research mereka, dua faktor belanja korporasi (corporate treasury) dan aliran dana ETF (exchange‑traded fund) akan mendongkrak harga BTC melewati dinamika harga pasca‑halving sebelumnya .

Proyeksi terbarunya: Bitcoin diperkirakan mencapai US $135.000 pada akhir kuartal ketiga (Q3 2025), dan melanjutkan laju naik hingga menembus US $200.000 sebelum tutup tahun 2025. Lebih jauh lagi, bank ini membidik US $500.000 per BTC pada 2028 sebagai skenario jangka panjang.

Halving Tidak Lagi Mempengaruhi Harga?

Siklus halving Bitcoin yang biasanya memicu kenaikan diikuti koreksi ±18 bulan kemudian dipandang mulai kehilangan dampaknya. Kendrick menyebut bahwa fenomena itu telah “mati” di masa ini, karena tidak lagi menjadi penentu utama.

Kini, investasi institusional dan ETF memegang peran primer dalam memacu kenaikan harga BTC . Meskipun tetap mungkin ada volatilitas di akhir Q3 dan awal Q4, tren naik diyakini tetap dominan.

Faktor Pendukung: ETFs & Corporate Treasury Masih Kuat

Pada Q2 2025, gabungan aliran dana dari ETF spot dan pembelian korporasi mencapai 245.000 BTC, dengan ETF US sempat mencatat outflow US $342,3 juta pasca‑15 hari inflow berturut-turut. 

Standard Chartered memperkirakan akumulasi ini akan melebihi level Q2 di Q3 dan Q4, menyumbang lonjakan harga lebih lanjut .

Berdasarkan laporan AInvest, perusahaan publik AS menambah cadangan Bitcoin sebesar 131.000 BTC (naik 18 % QoQ) di Q2, melampaui ETF yang hanya tumbuh sekitar 111.000 BTC (8 %) . Tren ini menunjukkan korporasi melihat Bitcoin sebagai hedge nilai (inflation hedge) dan diversifikasi portofolio jangka panjang.

Latar Belakang Korporasi dan Aksi Nyata

Perusahaan pionir seperti MicroStrategy (sekarang “Strategy”) terus memperluas posisi BTC mereka. Sejak 2020, mereka telah mengakumulasi ratusan ribu koin, dan pada akhir Juni 2025 mendekati angka 600.000 BTC melalui transaksi dana pasar (at‑the‑market offerings) senilai US $531,9 juta. Ini menempatkan mereka sebagai pemegang korporasi Bitcoin terbesar dunia.

Fenomena “bitcoin treasury strategy” juga sudah menyebar ke puluhan perusahaan publik non-kripto lainnya dari game, media, hingga layanan kesehatan menjadikannya tren institusional serius.

Total modal korporat yang masuk ke treasury crypto sejak April 2025 telah melampaui US $11,3 miliar hingga mencakup Ethereum, Solana, dan XRP terutama untuk sorotan saham jangka pendek.

Risiko & Trigger Kebijakan

Walaupun kelihatannya bullish, sejumlah risiko tetap membayangi:

Harga BTC turun di bawah US $90.000 dapat membuat sebagian korporasi baru yang leverage menjadi terjebak rugi, memaksa penjualan besar-besaran yang memperburuk koreksi pasar.

Perubahan kebijakan termasuk potensi federal reserve yang longgar jika terjadi pergantian Ketua Fed seperti rumor tentang Donald Trump ingin menggantikan Jerome Powell dapat membawa sentimen risiko ke aset kripto, mempercepat lonjakan harga akibat ekspektasi pelonggaran suku bunga .

Legislasi seperti RUU stablecoin (GENIUS Act) dan pengakuan resmi terhadap crypto dapat makin memperkuat adopsi massal.

Standard Chartered meyakini bahwa era dominasi halving cycle telah digantikan oleh ekonomi institusional: ETF, treasury korporasi, dan kebijakan pro‑crypto. Dengan proyeksi US $135K di akhir Q3, dan potensi menembus US $200K akhir 2025, jalan menuju target jangka panjang US $500K pada 2028 semakin terlihat realistis.

Tetapi investor perlu berhati-hati: siklus koreksi tetap bisa terjadi, terutama jika terjadi outflow besar atau krisis makroekonomi. Artikel ini menyediakan konteks lengkap sebagai panduan penting bagi pembaca yang ingin memahami arah pergerakan Bitcoin dari perspektif institusional dan kebijakan.

 

Bitcoin Menuju $200K? Ini Analisis Lengkap Proyeksi Harga dari Standard Chartered
by Kiki A. Ramadhan

0 comments


Artikel lainnya