Bitcoin tak lagi digerakkan oleh spekulan. Kini, kekuatan pasar bergeser ke tangan para institusi raksasa, dan narasi siklikal pasca-halving seolah ditinggalkan. Standard Chartered, bank besar asal Inggris, kembali mempertegas target harga Bitcoin di level $200.000 pada akhir 2025, bukan berdasarkan harapan kosong, melainkan pada fondasi kokoh: arus dana institusional yang makin agresif dan katalis makroekonomi yang mulai menyatu.
Artikel ini akan membongkar secara mendalam bagaimana ETF spot, perusahaan publik, dan perubahan kebijakan global bisa membawa Bitcoin ke zona harga baru—yang sebelumnya dianggap mustahil.
ETF Spot & Strategi Perusahaan: Mesin Penggerak Baru Pasar Bitcoin
Dalam catatan analis terbarunya, Geoffrey Kendrick, Kepala Riset Kripto Global di Standard Chartered, menyatakan bahwa institusi telah mengambil alih kendali pasar. “Arus dana dari ETF dan perusahaan publik lebih menentukan dibanding narasi halving,” katanya.
Angka-angkanya mencengangkan:
- 245.000 BTC terserap oleh ETF dan institusi hanya dalam kuartal kedua 2025.
- Di antaranya, 56.000 BTC dibeli oleh perusahaan-perusahaan (tidak termasuk MicroStrategy).
- MicroStrategy sendiri menambah 69.000 BTC, mempertegas strategi ‘Bitcoin-first’ mereka.
- Dana masuk ke ETF spot Bitcoin menembus $12,4 miliar melampaui bahkan ETF emas, di tengah ketegangan geopolitik global.
Artinya jelas: Bitcoin bukan hanya aset spekulatif, melainkan sudah mulai diasimilasi sebagai aset cadangan strategis di neraca keuangan korporasi. Bahkan, hedge fund pun terlihat menahan diri dari posisi short, pertanda permintaan nyata yang tak ditopang spekulasi belaka.
Dari Trump hingga Sovereign Buying
Standard Chartered menyoroti tiga elemen penting yang dapat mempercepat transisi ini:
- Penunjukan penerus Jerome Powell oleh Donald Trump (jika kembali berkuasa), yang bisa menjadi sinyal kebijakan moneter longgar dan tekanan terhadap dolar.
- Rancangan undang-undang stablecoin (GENIUS Act), yang tengah dibahas di Kongres AS, berpotensi meresmikan stablecoin berbasis dolar dalam sistem keuangan tradisional.
- Pembelian Bitcoin oleh negara (sovereign buying), yang mulai terendus lewat dokumen pengungkapan seperti SEC Form 13F. Ini bisa diumumkan resmi pada Agustus mendatang.
Jika ketiga katalis ini berjalan serempak, maka kita bukan hanya bicara soal reli harga. Ini adalah pergeseran struktural dalam ekosistem keuangan global.
Mengapa Ini Penting: Bitcoin Bukan Lagi ‘Aset Alternatif’
Ada dua hal penting dari semua ini:
Pertama, Bitcoin sedang melintasi batas antara ‘aset spekulatif’ menuju ‘aset strategis’. Hal ini mirip dengan perjalanan emas dari benda antik ke aset safe haven global.
Kedua, efek dominonya tak hanya memengaruhi investor institusional. Dengan legalisasi stablecoin dan tekanan terhadap dolar, investor ritel juga dapat terdorong masuk ke Bitcoin sebagai bentuk lindung nilai.
Seiring dengan bertambahnya pemain institusional, struktur pasar menjadi lebih tahan banting, likuid, dan terprediksi berlawanan dari reputasi volatilitas liar masa lalu.
Menuju $200.000 Bukan Lagi Mimpi
Apakah Bitcoin akan menembus $200.000 pada Desember 2025? Mungkin masih banyak yang ragu. Tapi jika kita menilik arus dana, perubahan geopolitik, serta tren institusionalisasi yang kian jelas, skenario tersebut bukan lagi spekulasi ekstrem.
Ia mulai membentuk dirinya sebagai narasi dominan di model-model institusi besar. Bitcoin bukan hanya bangkit. Ia sedang mengokohkan dirinya sebagai pilar baru dalam sistem keuangan global.
0 comments