Jun 29, 2025

Bitcoin Jadi Solusi Krisis Utang AS? Trump dan Elon Musk Dukung Cadangan BTC

Default Featured Image

Amerika Serikat menghadapi tantangan besar terkait utang nasional yang terus membengkak, dan solusi konvensional tampaknya semakin sulit diterapkan. Dengan utang yang kini mencapai $36 triliun, beberapa pihak, termasuk Presiden terpilih Donald Trump dan miliarder Elon Musk, mulai mendorong Bitcoin (BTC) sebagai jalan keluar potensial.

Seiring mendekati tenggat waktu batas utang pada Januari 2025, yang diatur oleh Fiscal Responsibility Act 2023, pemerintah AS dihadapkan pada keputusan sulit untuk memenuhi kewajiban fiskal tanpa memicu ketidakpastian ekonomi. 

Sementara konstitusi AS, melalui Amandemen Ke-14, dengan tegas menyatakan bahwa utang publik harus tetap dihormati, pilihan untuk menambah utang semakin terbatas.

Musk dan Trump meyakini bahwa Bitcoin dapat menjadi “cadangan strategis nasional” yang tidak hanya melindungi nilai ekonomi tetapi juga memperkuat posisi AS dalam ekonomi global yang semakin terdigitalisasi.

### Bitcoin Sebagai Alternatif di Tengah Krisis Utang

Saat ini, proposal ambisius mulai mengemuka, termasuk rancangan undang-undang BITCOIN Act, yang diusulkan oleh Senator Cynthia Lummis, yang mengusulkan agar AS membeli 1 juta Bitcoin dalam lima tahun untuk membantu mengurangi beban utang.

Trump bahkan telah menyatakan secara terbuka niatnya untuk membangun Cadangan Bitcoin Nasional, dengan harapan bahwa BTC bisa melampaui kapitalisasi pasar emas yang saat ini bernilai $16 triliun.

Dalam pernyataannya di CNBC, Trump menyatakan:

“Kami akan melakukan sesuatu yang luar biasa dengan kripto, karena kami tidak ingin tertinggal oleh negara lain seperti China yang semakin maju dalam adopsi aset digital.”

### Elon Musk: Bitcoin atau Bangkrut?

Sementara itu, Elon Musk, yang ditunjuk Trump untuk memimpin Department of Government Efficiency (DOGE), menyatakan bahwa AS harus memilih antara “memperbaiki keuangan atau menghadapi kebangkrutan de facto.”

DOGE dikabarkan sedang merancang strategi pemotongan anggaran hingga $2 triliun per tahun, dengan fokus pada efisiensi pengeluaran pemerintah.

Tesla, perusahaan yang dipimpin Musk, telah memiliki sekitar 10.000 BTC senilai $1 miliar dalam neracanya, yang menunjukkan kepercayaan diri dalam potensi Bitcoin sebagai aset penyimpan nilai di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.

### Akankah Bitcoin Menjadi Senjata Geopolitik AS?

Dengan meningkatnya tekanan terhadap sistem keuangan tradisional, adopsi Bitcoin sebagai cadangan strategis nasional bisa menjadi langkah yang berani dan revolusioner bagi AS.

Mantan kandidat presiden AS Robert F. Kennedy Jr. bahkan pernah mengusulkan pembelian 4 juta Bitcoin, yang saat ini bernilai sekitar $56 triliun, untuk menutup seluruh utang nasional AS.

Jika rencana ini terwujud dalam beberapa bulan setelah pelantikan Trump, AS berpotensi menjadi negara yang “front-run” adopsi Bitcoin secara global dan memperkuat dominasinya sebagai kekuatan ekonomi dunia.

Namun, tantangan besar masih menghadang, termasuk skeptisisme dari para ekonom tradisional serta volatilitas harga Bitcoin yang bisa berdampak pada stabilitas keuangan negara.

Dengan semakin menipisnya opsi untuk mengatasi krisis utang, Bitcoin kini muncul sebagai solusi potensial bagi AS. Dukungan dari tokoh berpengaruh seperti Donald Trump dan Elon Musk semakin memperkuat narasi bahwa Bitcoin bisa menjadi penyelamat ekonomi Amerika Serikat di era digital ini. Namun, apakah AS siap mengambil langkah besar ini dan menjadi pelopor dalam revolusi keuangan berbasis kripto?

Bitcoin Jadi Solusi Krisis Utang AS? Trump dan Elon Musk Dukung Cadangan BTC
by Mohammad Alparidzy


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan