Bitcoin Bersiap Memasuki Fase “Price Discovery” Baru, Analis Perkirakan Potensi Tembus $185.000
Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan setelah analis veteran Peter Brandt memperkirakan aset digital terbesar ini akan segera memasuki fase price discovery—periode di mana harga bergerak menuju level tertinggi baru yang belum pernah tercapai sebelumnya. Brandt menilai bahwa jika Bitcoin tidak mencapai puncaknya dalam beberapa hari ke depan, maka peluang reli lebih panjang masih terbuka lebar.
Menurut Brandt, pergerakan harga Bitcoin sejauh ini mengikuti pola historis yang telah terbukti dalam tiga siklus sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa durasi antara titik terendah hingga peristiwa halving biasanya berbanding lurus dengan periode setelah halving menuju puncak harga. Berdasarkan perhitungannya, titik terendah siklus saat ini terjadi pada 9 November 2022, sekitar 533 hari sebelum halving pada 20 April 2024. Jika jarak waktu tersebut diulang, maka potensi puncak harga akan terjadi pada minggu ini — tepatnya bertepatan dengan rekor baru Bitcoin di atas $126.000 pada awal pekan.
Meski begitu, Brandt menegaskan selalu ada pengecualian terhadap pola siklus. Ia menyebut bahwa “tren yang keluar dari pola musiman biasanya menghasilkan pergerakan paling ekstrem.” Ia menambahkan, meskipun pola pasar tidak selalu identik, sejauh ini Bitcoin terbukti konsisten dengan siklus empat tahunan yang menjadi ciri khasnya. Brandt sendiri mengaku masih optimistis, dengan peluang yang ia nilai seimbang — 50:50 antara reli lanjutan atau koreksi sementara. Dalam skenario positif, ia memperkirakan Bitcoin dapat menembus $150.000 hingga $185.000.
Perdebatan mengenai relevansi siklus empat tahunan Bitcoin kembali mencuat di tengah meningkatnya adopsi institusional dan hadirnya berbagai produk ETF yang memperluas akses investor tradisional ke pasar kripto. Analis Rekt Capital juga menyebutkan bahwa jika pola 2020 kembali terulang, puncak pasar bisa terjadi pada Oktober 2025. “Kita tinggal memiliki sedikit ruang waktu dan potensi kenaikan harga tersisa,” ujarnya.
Sementara itu, beberapa pakar lain menilai bahwa meskipun pola empat tahunan tidak diikuti secara ketat, pasar tetap menunjukkan perilaku yang berulang. Saad Ahmed dari Gemini mengatakan, euforia investor yang berlebihan sering memicu lonjakan harga sebelum akhirnya diikuti oleh fase koreksi alami menuju keseimbangan.
Menariknya, sejumlah ekonom dan pelaku industri tetap melihat prospek positif. Timothy Peterson memperkirakan ada peluang 50% Bitcoin menembus $140.000 sebelum akhir tahun ini. Bahkan, tokoh terkenal seperti Arthur Hayes dan Joe Burnett memperkirakan harga BTC dapat mencapai $250.000 pada akhir 2025, seiring meningkatnya permintaan dan masuknya dana institusional ke ekosistem aset digital.