Jun 29, 2025

Bitcoin Cetak Rekor Penutupan Bulanan $102K, Analis Ingatkan Potensi ‘Bear Trap’ di $95K

Default Featured Image

Bitcoin mungkin akan menuju ke “bear trap” di bawah $95,000 meskipun telah mencapai penutupan bulanan pertamanya di atas $100,000.

Bitcoin turun di bawah angka psikologis $100,000 pada 2 Februari untuk pertama kalinya sejak 27 Januari, data dari Cointelegraph Markets Pro menunjukkan.

!tarif impor untuk barang-barang dari China, Kanada dan Meksiko.

Namun, penurunan ini bisa menjadi awal dari koreksi yang lebih luas, yang berpotensi membawa Bitcoin ke $95,000 menurut Ryan Lee, Kepala Analis di Bitget Research.

“Pada sisi negatifnya, kisaran $95,000 tetap menjadi area support yang kritis. Interaksi antara tren pasar tenaga kerja, ekspektasi kebijakan Fed, dan sentimen pasar akan menjadi katalis utama yang harus dipantau dalam beberapa minggu mendatang,” kata Lee kepada Cointelegraph.

Namun, Bitcoin dapat melihat lebih banyak kenaikan di bulan Februari jika data pasar tenaga kerja minggu depan menunjukkan “ekonomi yang lesu,” tambah Analis tersebut.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan mempublikasikan laporan pasar tenaga kerja AS pada 7 Februari. Data pasar tenaga kerja yang melemah dapat memperkuat kasus penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, yang menciptakan “lingkungan yang lebih mendukung untuk Bitcoin,” menurut Lee.

Bitcoin Mencatat Rekor Penutupan Bulanan di Atas $102,000

Namun, Bitcoin mencatat penutupan bulanan pertama di atas $100,000 dalam sejarah kripto pada bulan Januari.

Bitcoin menutup bulan ini di atas $102,412 lebih dari 6% lebih tinggi dari rekor penutupan bulanan sebelumnya di 96.44 yang tercatat pada November 2024.

!32396ec13eb84/BTC32396ec13eb84.jpeg”>BTC 3 2 3.jpeg

Bear trap adalah bentuk penjualan terkoordinasi, namun terkendali yang menciptakan penurunan sementara pada harga aset. Biasanya berupa koreksi signifikan selama tren naik jangka panjang.

Terlepas dari potensi koreksi jangka pendek, prospek Bitcoin tetap bullish selama sisa tahun 2025, terutama setelah exchange-traded funds Bitcoin (ETF) melampaui rekor $125 miliar lebih dari setahun setelah pertama kali memulai debutnya untuk di trading di AS pada 11 Januari 2024.

Prediksi Analis untuk sisa siklus market 2025 berkisar antara $160,000 hingga di atas $180,000.

Bitcoin Cetak Rekor Penutupan Bulanan $102K, Analis Ingatkan Potensi ‘Bear Trap’ di $95K
by Ajeng Sri


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan