Bitcoin (BTC) menghadapi risiko memasuki fase bearish baru karena investor mulai mengurangi eksposur risiko pada harga saat ini.
Berdasarkan temuan terbaru pada 15 Februari, platform analisis on-chain CryptoQuant mengungkapkan bahwa BTC semakin banyak keluar dari bursa derivatif.
Tren Aliran Bitcoin ke Bursa Berubah Bearish
Pergerakan Bitcoin antara bursa derivatif dan bursa spot kini menjadi perhatian bagi mereka yang mengharapkan kenaikan harga BTC berlanjut.
Menggunakan metrik yang disebut Inter-Exchange Flow Pulse (IFP), kontributor CryptoQuant, J. A. Maartunn, menemukan penurunan volume Bitcoin yang mengalir antara kedua jenis platform perdagangan kripto tersebut.
> “Saat sejumlah besar Bitcoin dikirim ke bursa derivatif, indikator ini menandakan periode bullish. Ini menunjukkan bahwa para trader memindahkan koin untuk membuka posisi long di pasar derivatif,” jelas Maartunn dalam pembaruan pasar Quicktake.
!Keyakinan terhadap Bull Run Masih Kuat
Meskipun indikator ini mengarah ke potensi fase bearish, banyak analis masih percaya bahwa bull run Bitcoin belum akan segera berakhir.
Beberapa pandangan yang lebih konservatif pun tetap optimis bahwa harga BTC bisa kembali naik setelah likuiditas global mencukupi. Namun, hal ini tetap bergantung pada kebijakan makroekonomi AS.
Laporan inflasi terbaru memperkuat sikap Federal Reserve untuk menunda pemberian kondisi yang lebih menguntungkan bagi aset berisiko hingga 2025.
Dalam jangka pendek, para whale Bitcoin menjadi sorotan untuk mengidentifikasi level support harga BTC yang dapat diandalkan.