Harga Bitcoin mengalami lonjakan tajam pada akhir pekan lalu, menembus level $122.000 dengan puncak lokal di $122.312 sebelum akhirnya terkoreksi. Kenaikan cepat ini berhasil melikuidasi posisi short senilai lebih dari $100 juta, sekaligus membentuk area resistensi baru di kisaran $123.000. Meski sentimen pasar terlihat positif, sejumlah analis memilih bersikap hati-hati.
Michaël van de Poppe, analis dan trader kripto, menilai Bitcoin berada sangat dekat dengan rekor harga tertinggi baru. Namun, ia mengingatkan bahwa pergerakan signifikan di akhir pekan sering kali diikuti oleh pengujian ulang pada level bawah sebelum melanjutkan tren naik. Kondisi ini, menurutnya, dapat menjadi momentum ideal bagi altcoin untuk mengalami reli melalui strategi “buy the dip.” Di sisi lain, trader BitBull mengungkapkan bahwa reli saat ini lebih banyak didorong oleh permintaan spot dibandingkan posisi leverage, yang berarti kenaikan harga cenderung lebih stabil di tengah volatilitas.
Perhatian pelaku pasar juga tertuju pada gap terbaru di kontrak berjangka Bitcoin di CME. Gap ini diperkirakan akan tertutup jika harga bergerak turun ke sekitar $117.200, level penting yang berfungsi sebagai titik balik antara support dan resistance. Analis Rekt Capital menyebut bahwa penutupan mingguan mendatang akan menjadi momen krusial dalam menentukan kekuatan level ini, terutama dalam siklus pemulihan harga Bitcoin.
Dari sisi makro, fokus pasar tertuju pada rilis data inflasi AS untuk Juli (CPI dan PPI). Pasar kini memperkirakan peluang hampir 90% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September, melonjak dari 57% sebulan lalu. CPI yang lebih rendah dari ekspektasi akan memperkuat peluang tersebut dan mendorong reli aset berisiko, sementara angka yang lebih tinggi berpotensi menekan harga kripto.
Analisis on-chain dari CryptoQuant menunjukkan bahwa lonjakan transaksi USDT bernilai di atas $10 juta di jaringan Tron sering kali menjadi indikator aksi ambil untung besar pada Bitcoin. Namun, data terbaru menunjukkan aktivitas ini belum terjadi, menandakan whale belum melakukan penjualan besar-besaran.
Meski demikian, kekhawatiran muncul dari rendahnya minat beli di Coinbase. Indeks Coinbase Premium kembali negatif setelah kenaikan harga, yang mengindikasikan kurangnya dukungan dari pasar AS. Trader Roman juga menyoroti bahwa kenaikan Ether ke level tertinggi sejak 2021 terjadi dengan volume rendah, sehingga pasar berpotensi bergerak sideways atau terkoreksi sebelum melanjutkan tren naik.