Jun 30, 2025

AI Kuasai Pendanaan VC Global, Kripto Mulai Bangkit Lagi

Default Featured Image

Startup kecerdasan buatan (AI) berhasil menyerap sebagian besar investasi modal ventura (venture capital/VC) secara global pada kuartal pertama 2025, menurut data terbaru dari Pitchbook.

“Investor masih mengalami FOMO [fear of missing out] terhadap AI,” ungkap Pitchbook dalam laporan tertanggal 17 April. Laporan itu mencatat bahwa 57,9% dari total dana VC global pada kuartal tersebut mengalir ke startup AI dan machine learning.

Sebagai perbandingan, pada kuartal pertama 2024, hanya 28% dari dana VC yang masuk ke sektor AI.

Pendanaan AI Mendominasi di Amerika Utara

Pitchbook menambahkan bahwa aliran modal ke AI bahkan lebih dominan di Amerika Utara, di mana 70% dari total pendanaan VC di wilayah tersebut ditujukan untuk startup AI pada kuartal pertama.

Secara global, sektor AI berhasil mengumpulkan dana sebesar $73 miliar dalam tiga bulan pertama 2025. Angka ini sudah lebih dari setengah total nilai kesepakatan AI sepanjang tahun lalu. Namun, lebih dari separuh dana tersebut berasal dari putaran pendanaan besar OpenAI yang berhasil mengumpulkan $40 miliar, dipimpin oleh SoftBank pada 31 Maret.

Putaran pendanaan besar lainnya di bulan Maret termasuk Anthropic, yang mengantongi $3,5 miliar dalam pendanaan Seri E.

Investor Masih Terjebak Hype AI

“Ketakutan akan kompetitor yang lebih dulu menguasai pasar tidak pernah sebesar ini,” kata Maria Palma, mitra umum di Freestyle Capital. “Tidak ada tanda-tanda perlambatan karena perkembangan teknologi begitu cepat dan sulit untuk dicerna,” tambahnya.

Namun, tidak semua pihak melihat ini sebagai perkembangan positif. Nnamdi Okike, salah satu pendiri dan mitra pengelola di 645 Ventures, memberikan peringatan soal kondisi yang mulai ekstrem. “Dan itu berarti akan ada banyak pihak yang kalah,” ujarnya.

“Banyak dana VC yang berpikir, ‘Yah, ini pasti terus naik.’ Biasanya pola pikir seperti itu justru jadi resep kegagalan karena saat seperti itu terjadi, kamu mulai kehilangan koneksi dengan realita,” tegasnya.

Pendanaan Kripto Mulai Menghangat Lagi

Sementara itu, startup kripto dan blockchain berhasil mengumpulkan dana sebesar $4,8 miliar pada kuartal pertama, menurut data dari CryptoRank. Hampir separuh dari jumlah itu berasal dari investasi sebesar $2 miliar oleh perusahaan investasi Abu Dhabi, MGX, ke Binance.

Meski masih jauh dari AI, angka ini lebih dari empat kali lipat dibandingkan kuartal keempat 2024, yang hanya mencapai $1,1 miliar. Kuartal pertama 2025 juga menjadi periode dengan nilai pendanaan tertinggi untuk sektor kripto sejak kuartal ketiga 2022.

Minat investor terhadap sektor kripto tampaknya mulai pulih seiring dengan munculnya iklim regulasi yang lebih ramah di AS.

Pada 17 April, Galaxy Ventures Fund I milik Mike Novogratz dikabarkan hampir melampaui target pendanaannya sebesar $150 juta, dan bisa mencapai $180 juta saat putaran ditutup pada akhir Juni.

AI Kuasai Pendanaan VC Global, Kripto Mulai Bangkit Lagi
by Rian Jakawardana


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan