Mar 25, 2024

Memecoin Menyebabkan Harga SOL Meroket, Namun apakah kita harus Invest di Memecoin SOL?

Memecoin Solana (SOL) memiliki volume yang luar biasa besar mencapai 796.000 SOL.

Sebagai pemimpin blockchain yang sangat populer tahun ini, ekosistem Solana telah mengamankan posisinya sebagai blockchain nomor satu di tahun 2024. Hal Ini merupakan sebuah kemenangan yang mengesankan, namun blockchain ini mengalami masalah inheren yang mengkhawatirkan dan menghadapi kritik berulang kali.

Meskipun volume perdagangannya melonjak menjadi lebih dari $ 1,33 miliar pada 16 Maret dan sangat tinggi, namun mengalami kontras yang tajam dengan kegagalan besar-besaran pada 72% transaksi. Selain itu, koin meme Solana juga penuh oleh rug pull dan penipuan yang menyebabkan banyak kontroversi pada komunitas crypto.

Lonjakan Volume Koin DEX dan MEME

Tahun ini, Solana telah naik ke daftar jaringan blockchain teratas dengan peningkatan besar dalam aktivitas koin meme, yang memicu volume perdagangan ke level tertinggi yang pernah ada. Di tengah-tengah sorotan koin meme seperti BONK, WIF, TREMP, BODEN, dan BOME, peluang Solana telah berkembang untuk dicari oleh para investor sejati yang mencari peluang menguntungkan di tengah hiruk-pikuknya.

Transaksi Gagal

Selain semangat Solana yang tinggi karena volume perdagangannya melonjak, jaringan ini terganggu oleh peningkatan besar-besaran transaksi yang gagal yang mencapai lebih dari 72%. Mengutip dari analis data on-chain,Tom Wan telah menganalisis bahwa peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh kedatangan token baru, yang menciptakan lingkungan yang ingin dimanfaatkan oleh operator bot

Laporannya mengatakan bahwa 93% dari transaksi yang gagal berasal dari bot yang melakukan spamming pada jaringan, dengan hanya 17% yang berasal dari pengguna organik asli.

Lebih Banyak Tantangan yang Harus Diatasi

Selain itu, para pengguna Solana juga terpengaruh oleh biaya transaksi yang terus meningkat hampir 2-3 kali lipat dari level sebelumnya. Dengan rata-rata pengguna yang masih dapat melanjutkan transaksi tanpa biaya prioritas, biaya transaksi rata-rata melonjak dari 0,000005SOL menjadi 0,000016SOL. Hal ini mengakibatkan kenaikan biaya transaksi yang signifikan, rata-rata sebesar $0,065. Kemacetan jaringan, transaksi yang gagal, dan biaya yang terus meningkat memperlambat seluruh aktivitas pengguna ekosistem Solana.

Kepercayaan Pengguna 

Menurut laporan terbaru dari ZachXBT yang dikenal luas, ekosistem Solana sendiri mampu mengumpulkan 796.000 SOL, yaitu sekitar $149,2 juta sejak 12 Maret melalui 33 presale koin meme.  Lonjakan ini disebabkan oleh hype peluncuran token Book of Meme $BOME.

Namun, dibalik pendapatan yang luar biasa tersebut, sebagian besar presale ini merupakan penipuan, dan telah berhasil menjarah jutaan dari pengguna yang tidak bersalah, yang ingin mendapatkan uang dengan cepat dari fenomena ini. Sebagian besar kasus yang terjadi termasuk penyalahgunaan, akun palsu yang meniru influencer kripto terkenal, dan mengantongi dana presale.

Peluang yang Baik, Namun Penuh Risiko

Token Solana (SOL) mempertahankan statusnya sebagai salah satu blockchain teratas dalam kegilaan koin meme, tetapi semuanya harus dilakukan dengan hati-hati bagi para investor. Meskipun ada banyak peluang, ada juga sejumlah besar ancaman, mulai dari bisnis scam hingga skema yang menipu. 

Dengan berhati-hati dan pengawasan yang tepat, investor dapat menghindari kehilangan investasi mereka dan berhasil mengelola aset mereka. Pengguna harus menahan diri untuk tidak mengirimkan dana secara langsung ke alamat yang tidak aktif.  Nama pengguna, terutama di media sosial, harus diperiksa untuk mengetahui adanya akun peniruan. 

Namun, dalam arena perdagangan kripto yang berubah dengan cepat, kehati-hatian dan rasionalitas harus tetap dijaga untuk menghindari risiko dan terus memanfaatkan peluang dalam ekosistem Solana.

Memecoin Menyebabkan Harga SOL Meroket, Namun apakah kita harus Invest di Memecoin SOL?
by Albert Agung

0 comments


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan