Salah satu cara memilih saham terbaik dalam investasi saham global adalah melakukan analisis fundamental. Analisis ini lebih ditujukan pada investor yang ingin melakukan investasi jangka panjang.
Namun, investor yang hanya ingin trading di pasar saham global seperti Amerika Serikat (USA), juga perlu memperhatikan perusahaan pilihan dari sisi fundamental.
Jadi, apa itu analisis fundamental saham? Pengertian analisis fundamental saham adalah satu satu cara analisis saham dengan melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan untuk menentukan prospek kenaikan harga saham jangka panjang.
Analisis fundamental saham dilakukan dengan melakukan analisa laporan keuangan, kondisi ekonomi makro dan mikro, termasuk kondisi industri sejenis. Sedangkan, analisis teknikal memprediksi harga saham dengan melihat data historis dan pola pergerakannya harga saham dan volumenya.
Berbeda dari analisis teknikal yang banyak digunakan dalam trading saham jangka pendek, analisis fundamental saham digunakan oleh investor saham jangka panjang, lebih dari satu tahun.
Bagi kamu yang ingin berinvestasi di pasar saham global, yuk simak ulasan lengkap mengenai analisis saham fundamental dari jenis dan indikatornya.
Dua cara analisis fundamental saham
Untuk melakukan analisis fundamental saham, ada dua pendekatan yang bisa kamu lakukan. Pertama adalah pendekatan top down atau dari atas ke bawah. Kedua adalah bottom up yang artinya dari bawah menuju ke atas atau kebalikan dari top down.
Strategi analisis fundamental saham top down
Pendekatan top down dilakukan dengan melihat kondisi makro ekonomi lebih dulu. Setelah itu, mencari sektor usaha unggulan, dan terakhir melihat kinerja keuangan perusahaan.
Salah satu alasan kita perlu melihat kondisi makro ekonomi disebabkan ekonomi makro akan sangat mempengaruhi kinerja pasar modal dan saham perusahaan. Dalam melakukan analisis kondisi makro ekonomi, ada beberapa indikator yang harus kamu analisis.
Beberapa kondisi makro yang biasanya menjadi bahan analisis adalah sisi fiskal dan moneter, seperti perkembangan produk domestik bruto (PDB), angka pengangguran, inflasi, perpajakan, dan suku bunga acuan.
Pelajari kebijakan ekonomi seperti apa yang kemudian menguntungkan sektor industri tertentu. Contohnya, upaya pemerintah meningkatkan anggaran pembangunan infrastruktur tentu akan membuat saham perusahaan konstruksi naik.
Jika kamu ingin melakukan analisis fundamental top down, maka berikut hal-hal yang perlu kamu cermati:
1. Analisis makro
Analisis ini berguna untuk mengetahui kondisi ekonomi negara secara keseluruhan, seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, investasi, dan angka pengangguran. Ekonomi yang baik akan mendorong pertumbuhan keuntungan perusahaan.
2. Analisis sektoral
Analisis sektoral atau industri perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing industri. Dengan analisis ini, kamu bisa mengetahui sektor industri apa saja yang memiliki peluang baik di masa depan.
3. Analisis mikro
Analisis mikro juga menjadi salah satu indikator penting dalam menerapkan strategi analisis fundamental. Hal ini bakal berguna untuk mengetahui kondisi perusahaan, dengan melihat laporan keuangan perusahaan.
Strategi analisis fundamental saham bottom up
Analisis kedua adalah bottom up. Dengan analisis fundamental saham bottom up artinya analisa dilakukan dari bawah menuju ke atas. Maksudnya, metode ini mewajibkan kamu dari awal melihat kinerja laporan keuangan perusahaan yang sahamnya kamu incar.
Setelah itu,kamu lihat kembali apakah saham tersebut layak untuk dikoleksi dalam jangka panjang dengan melihat tren ekonomi makro dan mikronya. Tak lupa, bandingkan kinerja pada sektor industri sejenis, termasuk manajemen perusahaannya.
Dengan begitu akan terlihat apakah harga saham yang beredar benar-benar menggambarkan seluruh nilai potensi dan risiko perusahaannya.
Indikator ekonomi yang penting diperhatikan
Selain laporan keuangan, ada beberapa indikator lain yang juga harus diperhatikan investor pasar saham global. Pasalnya, investasi jangka panjang juga bisa terdampak oleh faktor eksternal dari perusahaan.
Berikut ini beberapa faktor yang harus diperhatikan:
- Faktor politik yang berdampak pada pergerakan nilai tukar, perpajakan, hingga belanja negara.
- Kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan pemerintah dan bank sentral, akan mengubah tingkat suku bunga,yang berdampak signifikan terhadap perubahan fundamental ekonomi, seperti nilai tukar mata uang.
- Perkembangan ekonomi global, tetap memengaruhi kinerja saham global. Apalagi, jika kamu berinvestasi di pasar saham USA.
- Faktor ekonomi dalam negeri seperti Produksi domestik bruto (PDB), inflasi, neraca perdagangan, aliran modal asing, tingkat pengangguran, hingg nilai tukar (kurs).
Indikator acuan dalam analisis fundamental saham
Dalam melakukan analisis fundamental, kamu harus melihat beberapa acuan dan rasio yang bisa menggambarkan kinerja perusahaan, kesehatan keuangan, acuan harga saham, hingga prospek perusahaan ke depan.
Salah satunya mempelajari laporan keuangan dalam periode 3-5 tahun. Dalam analisis fundamental, laporan keuangan menjadi kunci. Itu sebab, kuasai cara membaca dan menganalisa laporan keuangan perusahaan.
Dengan mengetahui kinerja masa lalu yang lebih panjang, kamu kamu bisa memilih perusahaan bagus dan solid dengan kinerja keuangan yang sudah terbukti. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan gambaran tentang prospek masa depan perusahaan tersebut yang memiliki kinerja baik juga harga sahamnya.
Apa saja yang harus diperhatikan untuk mendapatkan gambaran perusahaan yang bagus dan memastikan kamu membeli saham di harga yang sesuai?
Ada dua cara, yaitu relative valuation dan intrinsic valuation. Berikut penjelasannya!
Relative valuation dan intrinsic valuation
Relative valuation dilakukan dengan membandingkan saham perusahaan dengan saham perusahaan lain yang sejenis. Sedangkan intrinsic valuation adalah teknik valuasi untuk menilai perusahaan berdasarkan kemampuan menghasilkan cash flow di masa depan.
Adapun indikator yang perlu kamu cermati yaitu:
1. PBV
Kamu pernah mendengar istilah PBV? Singkatan ini merupakan kepanjangan dari price to book value. Dalam Bahasa Indonesia, PBV adalah harga terhadap nilai buku perusahaan.
2. PER
Kalau PER adalah singkatan dari price to earning ratio. Rasio harga saham terhadap laba bersih per lembar saham. PER dipakai untuk bisa menentukan harga saham mahal atau murah. P/E Ratio yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan per lembar saham.
3. ROE dan ROA
ROE adalah singkatan dari Return on Equity, sedangkan ROA adalah Return on Asset. Angka ini menunjukkan berapa laba perusahaan yang bisa dihasilkan dibandingkan equity atau modal yang disetorkan.
Rasio ini juga menunjukkan tingkat pengembalian investasi saham perusahaan. Perusahaan yang memiliki ROA dan ROE tinggi bakal menjanjikan tingkat keuntungan yang juga tinggi.
4. EPS
EPS adalah singkatan dari Earning per Share. Pengertiannya adalah laba per saham yang dihasilkan perusahaan. Semakin tinggi semakin baik. EPS menjadi faktor penting dalam menentukan PER untuk menetapkan valuasi harga saham.
5. Asset and liability
Berapa banyak aset yang dimiliki perusahaan dan apakah aset tersebut produktif untuk menghasilkan keuntungan. Cek juga bagaimana perusahaan membiayai kepemilikan aset tersebut, apakah dengan utang atau modal sendiri.
6. Rasio utang
Rasio utang punya istilah dalam Bahasa Inggris Debt Equity Ratio (DER). Rasio utang adalah rasio utang yang menggambarkan apakah perusahaan mampu membayar bunga hutang dan tidak memberatkan keuangan perusahaan.
Pastikan jumlah utang perusahaan tidak lebih besar dibandingkan total modalnya. Nilai DER dihitung dengan membandingkan total utang dengan total ekuitas. Perusahaan dengan DER lebih dari 1 menjadi indikator kondisi keuangan tidak sehat.
7. Analisis cash flow
Analisis ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan kas, yang menjadi urat nadi dari bisnis. Cash flow sebaiknya dihasilkan dari operasional perusahaan dan profit, bukan dari utang atau suntikan modal.
8. Dividen
Dividen sudah pasti jadi indikator yang perlu jadi acuan. Bagi yang belum tahu, dividen adalah pembagian keuntungan yang dibayarkan secara tunai kepada pemegang saham.
Pembayaran dividen adalah indikasi bahwa perusahan sehat dan punya cash flow kuat. Kamu dapat melihat dividend payout ratio (DPR) yang menjadi indikator seberapa besar persentase pembayaran dividen oleh sebuah perusahaan.
Ternyata ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis fundamental saham global, bukan sekadar laporan keuangan perusahaan.
Jika kamu tertarik berinvestasi di pasar saham global, kamu bisa memulainya melalui Nanovest.io. Selamat berinvestasi!
0 comments