Ingin berinvestasi di perusahaan Amerika Serikat? Salah satu acuan paling populer bagi investor global adalah S&P 500, indeks saham berisi 500 perusahaan terbesar di AS seperti Apple, Microsoft, dan Amazon. Artikel ini akan membahas apa itu S&P 500, kenapa penting bagi investor, hingga cara membeli dan memahami risikonya.
Apa Itu Indeks S&P 500?
S&P 500 (Standard & Poor’s 500) adalah indeks saham yang terdiri dari 500 perusahaan publik terbesar di Amerika Serikat berdasarkan kapitalisasi pasar. Indeks ini diterbitkan oleh lembaga keuangan Standard & Poor’s, dan digunakan secara luas sebagai tolok ukur (benchmark) kinerja pasar saham AS.
Artinya, jika kinerja S&P 500 naik, itu menunjukkan bahwa sebagian besar saham besar di AS sedang tumbuh. Sebaliknya, jika turun, pasar saham AS secara umum sedang melemah. S&P 500 juga dianggap mewakili sekitar 80% total nilai pasar saham AS, sehingga sering disebut sebagai cerminan ekonomi Amerika.
Kenapa S&P 500 Penting bagi Investor?
S&P 500 penting karena menjadi indikator utama kesehatan ekonomi dan pasar saham AS.
Investor global menjadikannya acuan untuk melihat arah pasar dan mengukur kinerja portofolio mereka.
Berikut alasan utama kenapa S&P 500 penting bagi investor:
-
Diversifikasi otomatis — dengan satu instrumen, kamu memiliki eksposur ke 500 perusahaan besar lintas sektor seperti teknologi, keuangan, energi, dan kesehatan.
-
Stabil dan teruji waktu — indeks ini sudah ada sejak 1957 dan konsisten memberikan pertumbuhan jangka panjang.
-
Merepresentasikan ekonomi global — banyak perusahaan di S&P 500 beroperasi secara internasional, seperti Apple, Microsoft, dan Amazon.
-
Menjadi acuan performa investasi (benchmark) — manajer investasi sering membandingkan kinerja reksa dana atau ETF mereka dengan indeks ini.
Beberapa perusahaan besar yang termasuk dalam indeks S&P 500 antara lain Microsoft, Apple, Facebook (Meta), Tesla, hingga Johnson & Johnson. Selain membeli saham-saham tersebut secara individual, kamu juga bisa berinvestasi melalui indeks S&P 500, yang kinerjanya mencerminkan pergerakan 500 perusahaan terbesar di Amerika Serikat. Nah, sebelum mulai berinvestasi, yuk pahami dulu siapa saja perusahaan terbesar yang termasuk dalam S&P 500!
Daftar perusahaan S&P 500 Terbesar
Terdapat 500 perusahaan dalam daftar saham S&P 500. Namun, kali ini kita akan membahas lima perusahaan terpopuler dengan kapitalisasi pasar yang besar, yaitu:
1. Apple Inc. (APPL)
Siapa yang tidak mengenal perusahaan ini? Apple adalah perusahaan teknologi yang memproduksi perangkat keras dan perangkat lunak seperti smartphone, laptop, komputer, hingga smartwatch.
Apple memiliki nilai pembobotan indeks tertinggi di antara daftar saham S&P 500 lainnya, yaitu 6 persen per Oktober 2021 dengan kapitalisasi pasar US$2.343 miliar. Oleh sebab itu, bisa dibilang Apple memiliki pengaruh paling tinggi terhadap harga indeks S&P 500.
2. Microsoft Corporation (MSFT)
Microsoft Corporation adalah perusahaan yang memasarkan produk perangkat lunak komputer seperti sistem operasi Windows dan Microsoft Office. Selain itu, perusahaan ini juga memasarkan produk perangkat keras seperti konsol game XBOX dan jasa cloud computing Azure. Microsoft memiliki nilai pembobotan indeks tertinggi kedua setelah Apple, yaitu 5,9 persen per Oktober 2021 dengan kapitalisasi pasar US$2.161 miliar.
3. Amazon.com Inc. (AMZN)
Amazon adalah perusahaan e-commerce terbesar di dunia yang masuk ke dalam daftar saham S&P 500 dengan nilai pembobotan indeks pasar 3,9 persen. Selain bergerak di bidang jasa perdagangan online, Amazon juga menawarkan jasa komputasi awan (cloud computing) bernama Amazon Web Services (AWS).
Kapitalisasi pasar Amazon per Oktober 2021 mencapai US$1.666 miliar dengan laba US$7,8 miliar pada kuartal II 2021. Tak heran, pendiri Amazon, Jeff Bezos, masuk ke dalam daftar orang terkaya di dunia bersamaan dengan kesuksesan platform e-commerce yang didirikannya ini.
4. Facebook Inc. (FB)
Facebook menjadi sosial media yang paling banyak digunakan di dunia dengan miliaran pengguna. Perusahaan teknologi yang didirikan pada 2004 ini masuk ke dalam daftar saham S&P 500 dengan nilai pembobotan indeks pasar 2,1 persen.
Kapitalisasi pasar Facebook pada Oktober 2021 mencapai US$921 miliar. Selain mengelola media sosial Facebook, perusahaan ini juga mengakusisi sosial media raksasa lain seperti Instagram dan Whatsapp.
5. Tesla Inc. (TSLA)
Tesla adalah produsen mobil listrik yang didirikan oleh Elon Musk. Meskipun tergolong baru bergabung pada indeks S&P 500, TSLA sudah mendapatkan nilai pembobotan indeks yang tinggi, yaitu 1,7 persen. Kapitalisasi pasar perusahaan ini US$757 miliar.
Pengertian indeks S&P 500
Indeks S&P 500 adalah kumpulan 500 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di Amerika Serikat. Untuk masuk ke indeks S&P 500, perusahaan harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
- Memiliki kantor pusat di Amerika Serikat.
- Jumlah saham yang dilepas ke pasar minimal 50 persen.
- Perusahaan untung berdasarkan laporan keuangan di kuartal akhir dan 4 kuartal sebelumnya.
- Kapitalisasai pasar minimal US$8,2 miliar.
- Memiliki likuiditas yang cukup di pasar.
Indeks ini dapat menjadi acuan apabila kamu ingin mencari tahu pergerakan harga saham perusahaan terbesar di negara asalnya. Selain itu, kamu juga bisa membeli indeks S&P 500 secara langsung.
Sebenarnya, membeli indeks S&P 500 adalah opsi yang cocok dipilih bagi investor dengan modal terbatas. Pasalnya, dengan membeli indeks ini, kamu bisa membeli lebih dari 500 saham perusahaan terbesar di Amerika Serikat dengan biaya yang tidak terlalu besar. Tentunya kamu bisa lebih hemat daripada membeli saham perusahaan tersebut satu per satu.
Cara membeli indeks S&P 500
Setelah mengetahui daftar perusahaan S&P 500, tentu kita ingin tahu cara membelinya. Bagaimana caranya? Ikuti langkah berikut:
- Daftar situs atau aplikasi broker saham Amerika Serikat. Pastikan broker tersebut memasarkan indeks S&P 500 dengan cara melakukan riset melalui Google.
- Verifikasi akun dan KYC, yaitu dengan menyertakan alamat email, foto KTP dan selfie.
- Mengisi saldo akun trading melalui transfer bank atau dompet digital.
- Pilih menu indeks dan pilih S&P 500. Kamu bisa mengecek pergerakan harga dan informasi lain seputar indeks ini.
- Pilih menu beli saham, dan tentukan mau membeli berapa banyak. Pastikan saldo kamu cukup.
- Atau, kamu juga bisa membeli saham secara individual.
Cara Investasi di Indeks S&P 500
Kamu tidak perlu membeli semua 500 saham satu per satu. Cara termudah untuk berinvestasi di S&P 500 adalah lewat ETF (Exchange-Traded Fund) atau reksa dana indeks.
Berikut langkah-langkahnya:
-
Pilih aplikasi investasi atau broker tepercaya
Misalnya aplikasi seperti Nanovest, yang memungkinkan kamu berinvestasi di saham dan indeks AS secara mudah. -
Cari produk ETF yang melacak S&P 500, seperti:
-
SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY)
-
Vanguard S&P 500 ETF (VOO)
-
iShares Core S&P 500 ETF (IVV)
-
-
Lakukan verifikasi akun (KYC) dan isi saldo.
-
Beli ETF S&P 500 sesuai nominal yang kamu inginkan.
-
Pantau kinerja indeks secara berkala untuk melihat pertumbuhan investasimu.
Tips & Risiko Berinvestasi di S&P 500
Meski terbilang stabil, berinvestasi di S&P 500 tetap memiliki risiko. Berikut hal yang perlu kamu perhatikan:
Tips Investasi di S&P 500
-
Gunakan dana dingin, bukan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
-
Berinvestasilah dengan jangka panjang (3–5 tahun ke atas) agar hasilnya optimal.
-
Diversifikasi portofolio kamu — jangan hanya fokus di S&P 500.
Risiko Investasi di S&p 500
-
Volatilitas pasar global — meskipun stabil, S&P 500 bisa turun saat ekonomi AS melemah.
-
Risiko nilai tukar (USD–IDR) jika kamu investor dari Indonesia.
-
Overexposure ke sektor teknologi, karena porsi besar S&P 500 didominasi perusahaan teknologi besar.
S&P 500 bukan sekadar indeks, melainkan cerminan kekuatan ekonomi Amerika dan arah pasar global. Bagi investor, berinvestasi di indeks ini bisa menjadi cara aman dan efisien untuk menikmati pertumbuhan perusahaan terbesar di dunia — asal dilakukan dengan pemahaman risiko dan strategi yang tepat. Karena itu, sebelum mulai berinvestasi, pastikan kamu memahami risikonya dan selalu gunakan dana dingin agar keuangan tetap aman. Selamat mencoba!



