Laporan Inflasi AS yang Tertunda Jadi Sorotan, Pasar Kripto Bersiap Hadapi Dampaknya
Pasar kripto global kini tengah menanti rilis laporan inflasi Amerika Serikat (AS) untuk bulan September, yang diperkirakan akan menembus angka 3% untuk pertama kalinya di tahun 2025. Laporan ini diyakini dapat memberikan pengaruh besar terhadap arah pergerakan aset digital, termasuk Bitcoin dan altcoin utama lainnya.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS dijadwalkan merilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Jumat mendatang. Namun, laporan tersebut mengalami keterlambatan akibat penutupan pemerintahan yang telah berlangsung selama 24 hari. Berdasarkan data Trading Economics, para ekonom memperkirakan inflasi September meningkat sebesar 0,4% dibanding bulan sebelumnya dan 3,1% secara tahunan. Jika benar, ini akan menjadi kali pertama CPI utama melampaui 3% sepanjang 2025.
Rilis data CPI ini menjadi momen penting bagi pelaku pasar setelah penutupan pemerintahan AS di awal bulan. Menurut investor Ted Pillows, hasil inflasi akan menjadi indikator penting bagi arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Ia menilai, jika angka inflasi mencapai 3,1% atau lebih tinggi, peluang pemangkasan suku bunga akan menurun. Sebaliknya, jika inflasi berada di 3% atau lebih rendah, hal itu dapat menjadi sinyal positif bagi pasar, termasuk aset berisiko seperti kripto.
Analis “Ash Crypto” juga menilai bahwa CPI di atas 3,1% berpotensi menekan pasar karena akan menjadi tingkat inflasi tertinggi sejak Juni 2024. Namun, jika hasilnya berada di bawah ekspektasi, maka pasar akan merespons positif karena dapat memperkuat kemungkinan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat. Ia menambahkan, peningkatan inflasi bulanan yang hanya 0,1% atau sekitar 1,2% secara tahunan akan meningkatkan arus likuiditas menuju aset berisiko seperti kripto.
Sementara itu, Kepala Strategi Pasar di Miller Tabak, Matt Maley, mengatakan bahwa meskipun fokus utama The Fed saat ini tertuju pada kondisi ketenagakerjaan, data inflasi yang menyimpang dari ekspektasi masih dapat memengaruhi pandangan mereka terhadap kebijakan moneter.
Meski inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan bisa menimbulkan kekhawatiran, laporan Barron’s menyebut bahwa hal itu kemungkinan tidak akan menggagalkan rencana pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Pasar berjangka CME bahkan memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada pekan depan mencapai 98,3%.
Di sisi lain, pasar kripto menunjukkan pergerakan positif menjelang rilis data tersebut. Kapitalisasi pasar global naik 1,8% dalam 24 jam terakhir menjadi sekitar $3,8 triliun. Bitcoin (BTC) memimpin kenaikan dengan sempat menyentuh $111.000 sebelum stabil di kisaran $110.500. Para analis memperkirakan volatilitas pasar kripto akan meningkat setelah data inflasi resmi diumumkan.



