42% Supply Bitcoin Bisa Jadi Illiquid pada 2032, Apa Artinya Bagi Investor?
Fidelity, salah satu perusahaan manajemen aset global, baru-baru ini merilis laporan yang memproyeksikan bahwa hampir 42% dari total pasokan Bitcoin beredar — sekitar 8,3 juta BTC — berpotensi menjadi “illiquid” pada tahun 2032. Istilah illiquid di sini berarti jumlah Bitcoin tersebut tidak lagi berputar di pasar terbuka karena dimiliki oleh kelompok yang cenderung tidak menjual asetnya dalam jangka panjang.
Menurut laporan tersebut, ada dua kelompok utama yang masuk dalam kategori ini. Pertama adalah pemegang jangka panjang (long-term holders), yaitu individu atau entitas yang menyimpan Bitcoin di dompet mereka setidaknya selama tujuh tahun tanpa melakukan perpindahan aset. Data menunjukkan sejak 2016, pasokan Bitcoin dari kelompok ini tidak mengalami penurunan sama sekali. Kedua adalah perusahaan publik yang memiliki setidaknya 1.000 BTC. Saat ini, jumlah perusahaan publik yang memegang Bitcoin mencapai 105 entitas, dengan total lebih dari 969.000 BTC atau setara 4,61% dari seluruh pasokan.
Fidelity memperkirakan bahwa pada akhir 2025, gabungan kedua kelompok ini akan memegang lebih dari enam juta BTC, atau sekitar 28% dari total maksimal 21 juta Bitcoin yang akan beredar. Kondisi ini pada dasarnya mengurangi jumlah Bitcoin yang tersedia di pasar terbuka, yang bisa menjadi faktor pendorong harga tetap kuat dalam jangka panjang.
Namun, laporan ini juga menyoroti adanya potensi risiko. Meskipun kepemilikan yang stabil membuat pasokan semakin terbatas, muncul pertanyaan bagaimana dampaknya jika para whale — pemegang Bitcoin dalam jumlah besar — mulai melakukan aksi jual. Dalam 30 hari terakhir saja, para whale dilaporkan menjual BTC senilai hampir $12,7 miliar. Angka ini merupakan aksi jual terbesar sejak pertengahan 2022, dan bersamaan dengan itu, harga Bitcoin turun sekitar 2%.
Artinya, meskipun semakin banyak Bitcoin yang “menghilang” dari peredaran pasar dapat memberikan efek positif bagi harga, aksi jual masif dari pemegang besar tetap bisa menciptakan tekanan dalam jangka pendek. Fidelity sendiri menekankan bahwa proyeksi 8,3 juta BTC yang akan menjadi illiquid pada 2032 hanya didasarkan pada tren saat ini, tanpa memperhitungkan tambahan perusahaan publik baru yang berpotensi ikut menambah kepemilikan mereka.
Bagi investor, kondisi ini menjadi pengingat bahwa dinamika pasokan Bitcoin tidak hanya ditentukan oleh jumlah koin yang beredar, tetapi juga oleh siapa yang memegangnya dan seberapa lama mereka berkomitmen untuk menyimpan aset tersebut. Dengan pasokan yang terbatas dan permintaan yang terus tumbuh, Bitcoin semakin menunjukkan karakteristiknya sebagai aset langka yang potensial untuk jangka panjang.