Agustus 2025 menjadi bulan emas bagi sejumlah saham unggulan di Dow Jones Industrial Average (DJIA). Meski indeks secara keseluruhan naik 3,8%, ada lima emiten yang tampil sebagai bintang utama.
Dari comeback spektakuler UnitedHealth hingga lonjakan performa Apple dan solidnya laporan laba Amazon, para investor mendapatkan gambaran baru mengenai arah pasar menjelang akhir tahun.
UnitedHealth Group: Rebound Spektakuler 30,3%
Tak ada yang menyangka UnitedHealth Group (NYSE: UNH) akan mencatat reli sebesar 30,3% di Agustus, mengingat saham ini sebelumnya ambles lebih dari 50% sepanjang 2025. Dua faktor utama menjadi pemicu kebangkitan:
- Investasi Berkshire Hathaway senilai $1,5 miliar, menandakan restu Warren Buffett.
- Langkah Michael Burry, investor legendaris dari The Big Short, yang masuk lewat 20.000 saham dan 350.000 opsi beli.
Selain itu, laporan keuangan kuartal II menguatkan optimisme: pendapatan tembus $111,6 miliar, naik $12,8 miliar dari tahun sebelumnya, dengan proyeksi tahunan antara $344–$345,5 miliar (+15% YoY).
Investor membaca sinyal bahwa sektor kesehatan masih menyimpan peluang, terutama di tengah tekanan makroekonomi global.
Apple: Lonjakan 14,7% di Tengah Tekanan
Meski Warren Buffett memangkas kepemilikan Apple sebanyak 20 juta saham, kinerja Apple (NASDAQ: AAPL) tetap solid.
- Pendapatan Q3 fiskal 2025: $94 miliar (+10% YoY).
- EPS: $1,57 (+12% YoY).
- Pertumbuhan signifikan di lini iPhone, Mac, dan Services.
Apple yang sebelumnya dinilai “flat” sejak 2023 kini kembali menunjukkan napas panjang. Momentum ini datang tepat waktu, terutama menjelang peluncuran iPhone 17 Air, yang diharapkan menstimulasi siklus upgrade besar-besaran.
American Express: Pertumbuhan Stabil 12,6%
American Express (NYSE: AXP) sukses mendaki 12,6% berkat model bisnis unik yang mengandalkan nasabah korporasi dan segmen affluent.
- Pendapatan Q2: $17,8 miliar (+9% YoY).
- EPS: $4,08 (+17% YoY).
Langkah strategis perusahaan adalah mengincar generasi muda melalui inovasi produk, khususnya dengan rencana upgrade Platinum Card untuk menarik Gen Z dan milenial.
Amazon: Didukung AWS dan Prime Day, Naik 6,6%
Amazon (NASDAQ: AMZN) terus memperkuat posisinya lewat kombinasi e-commerce dan layanan cloud.
- AWS revenue: $30,87 miliar dengan operating income $10,16 miliar.
- Iklan digital: $15,69 miliar (+23% YoY).
- Prime Day 2025 menjadi yang terbesar dalam sejarah, dengan proyeksi penjualan $23,8 miliar menurut Adobe Analytics.
Investor melihat Amazon bukan hanya sebagai raksasa retail, melainkan sebagai pilar infrastruktur digital global berkat dominasi AWS.
Home Depot: Tumbuh 8,8% di Tengah Lesunya Pasar Properti
Sementara pasar properti AS stagnan, Home Depot (NYSE: HD) justru mendapatkan berkah.
- Pendapatan Q2: $45,3 miliar (+4,9% YoY).
- EPS: $4,68, sedikit di atas ekspektasi.
CEO Ted Decker menyebut tren “do it yourself” dan proyek renovasi kecil sebagai kunci pertumbuhan. Dengan proyeksi pertumbuhan tahunan 2,8%, Home Depot membuktikan bahwa strategi adaptif bisa mengalahkan tren negatif sektor properti.
Analisis: Apa Makna Bagi Investor?
- Diversifikasi sektor terbukti efektif – dari kesehatan (UnitedHealth) hingga teknologi (Apple, Amazon) dan konsumsi (Home Depot, AmEx).
- Investor besar sebagai katalis – langkah Buffett dan Burry menunjukkan betapa kuatnya pengaruh “big money” dalam menggerakkan saham.
- Momentum earnings season – laporan keuangan solid menjadi faktor fundamental utama.
Namun, volatilitas tetap membayangi, terutama dengan faktor eksternal seperti tarif perdagangan, inflasi, dan kebijakan suku bunga Fed.
Agustus 2025 membuktikan bahwa di balik ketidakpastian, pasar saham masih menyimpan kejutan. Lima saham teratas di Dow Jones UnitedHealth, Apple, American Express, Amazon, dan Home Depot menjadi bukti bahwa strategi investasi tidak bisa hanya mengandalkan tren jangka pendek, tetapi juga membutuhkan perspektif jangka panjang dan kemampuan membaca katalis pasar.
Pertanyaan yang tersisa: apakah September akan meneruskan tren positif, atau justru menghadirkan kejutan baru bagi investor?