Initial Dex Offering (IDO)
Apa Itu Initial Dex Offering?
Initial DEX Offering (IDO) adalah metode penggalangan dana crypto melalui Exchange terdesentralisasi (DEX) yang melibatkan investor ritel.
IDO muncul sebagai alternatif dari model ICO tradisional yang dinilai memiliki banyak kelemahan. Karena menggunakan DEX, IDO dianggap lebih transparan dan berfokus pada likuiditas yang terdesentralisasi.
Meski semakin populer, IDO memiliki keterbatasan. Salah satunya adalah skala pengumpulan dana yang lebih kecil dibandingkan ICO atau IEO—yang bahkan bisa mengumpulkan lebih dari $1 miliar. Hal ini jarang terjadi di platform DEX.
Selain itu, kompleksitas DeFi dan kurangnya edukasi menjadi penghalang bagi investor pemula. Untuk mengatasinya, dibutuhkan investasi dalam edukasi DeFi agar calon investor lebih percaya diri dan terlibat secara aktif. Tantangannya kini ada pada kemampuan DEX untuk membiayai inisiatif edukatif semacam ini.
Bagaimana Cara Kerja IDO?
Initial DEX Offering (IDO) bisa berjalan efektif karena didukung oleh fitur utama dari Exchange terdesentralisasi (DEX), terutama kemampuannya dalam menyediakan likuiditas instan.
Proyek crypto biasanya menyisihkan sebagian dana untuk menyediakan likuiditas di DEX, dan penyedia likuiditas mendapat imbalan yang menarik. Ini memastikan proses trading berjalan lancar tanpa gangguan.
Sebagian besar proyek IDO juga menggunakan mekanisme konsensus proof–of–stake (PoS). Meskipun awalnya dirancang untuk keamanan jaringan, PoS dalam konteks IDO digunakan untuk mendorong investor menahan (staking) token mereka lebih lama. Investor yang staking mendapat imbalan atas partisipasi mereka di jaringan.
Setelah proyek diluncurkan, token bisa langsung diperdagangkan. Investor awal bisa membeli token dengan harga diskon dan menjualnya saat harga naik begitu IDO dibuka ke publik. Nilai token biasanya meningkat segera setelah penjualan dibuka.
Karena likuiditas tinggi, biaya gas untuk eksekusi smart contract relatif rendah. Smart contract mengelola distribusi token dan dana likuiditas. Selain itu, IDO memungkinkan pencetakan token secara langsung dan cepat—berbeda dengan model tradisional seperti IEO yang memerlukan biaya dan proses persetujuan yang ketat.
Namun, proses yang longgar ini juga menimbulkan risiko. Banyak proyek berkualitas rendah, bahkan penipuan, muncul karena minimnya regulasi. Investor bisa kehilangan dana jika proyek ditinggalkan atau diretas.
Keunggulan IDO adalah token biasanya langsung tersedia untuk diperdagangkan setelah penjualan selesai—berbeda dengan ICO yang memerlukan waktu lebih lama untuk listing di Exchange. Namun, meski DEX bersifat trustless (tanpa perantara), mereka tetap rentan terhadap eksploitasi teknis dan serangan siber.
Cara Meluncurkan IDO
Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam meluncurkan Initial DEX Offering (IDO):
Langkah 1: Susun Strategi Bisnis
Rancang strategi peluncuran token yang jelas. Tentukan masalah yang ingin diselesaikan proyek, alokasi dana, pilihan blockchain, rencana pemasaran, serta strategi pasca-IDO untuk menjaga momentum proyek.
Langkah 2: Siapkan Materi Pemasaran
Materi utama yang wajib disiapkan:
-
Website: Desain profesional dapat meningkatkan kepercayaan investor dan membangun citra merek.
-
White paper: Dokumen teknis yang menjelaskan proyek secara rinci menggunakan data, grafik, dan tabel—tujuannya bukan untuk menjual secara agresif, tapi untuk mendidik dan meyakinkan investor bahwa proyek layak didukung.
Langkah 3: Ajukan ke Launchpad DEX
Kunjungi platform launchpad DEX. Jika proyek lolos persyaratan seperti whitelist dan konsensus komunitas, IDO akan disetujui.
Langkah 4: Buat Token Kripto
Siapa pun dengan pengetahuan teknis dasar kini bisa membuat token menggunakan alat seperti CoinTool. Namun, tantangan sesungguhnya bukan pada pembuatan token, melainkan meyakinkan investor bahwa proyek memiliki nilai dan kegunaan nyata.
Setelah Token Generation Event (TGE) selesai, token akan langsung terdaftar dan bisa diperdagangkan di DEX melalui Automated Market Maker (AMM) seperti Sushiswap atau PancakeSwap.
Langkah 5: Luncurkan Token dan Mulai Penggalangan Dana
Proyek membentuk token pool, di mana investor membayar di awal dan menerima token setelah TGE. Harga token ditentukan melalui mekanisme lelang berbasis permintaan market, bukan harga tetap.
Beberapa proyek juga memberi insentif likuiditas bagi investor. Mereka yang menambah likuiditas bisa memperoleh imbalan token tambahan, membantu proyek membangun momentum berkelanjutan.
Perbedaan dan Persamaan antara ICO dan IDO
Kelemahan ICO: Terpusat, Mahal, dan Rentan Risiko
ICO cenderung terpusat, rentan terhadap praktik rug-pull (tim kabur membawa dana investor), dan seringkali tidak menawarkan perlindungan bagi investor. Token biasanya dimintakan setelah penjualan dan hanya bisa diperdagangkan setelah membayar biaya listing mahal ke Exchange besar.
Investor ritel pun kerap mendapat akses yang tidak adil karena insider dan investor awal sering diberi harga khusus atau jumlah token lebih besar.
Kelebihan IDO: Desentralisasi, Akses Langsung, dan Biaya Lebih Rendah
Berbeda dengan ICO, IDO langsung mencatatkan token di DEX (Exchange terdesentralisasi) dan memberi investor akses perdagangan instan tanpa masa tunggu (lockup). Token juga tidak melalui proses premine besar, sehingga menambah kepercayaan investor terhadap distribusi token yang adil.
Proyek yang menggunakan IDO tidak perlu membayar biaya listing ke Exchange besar atau menunggu persetujuan dari pihak ketiga. Semua proses dilakukan secara otomatis melalui smart contract, dan komunitas yang aktif di media sosial seperti Twitter, Telegram, atau Discord sering menjadi penggerak utama pemasaran proyek.
Tantangan IDO: Manipulasi dan Eksploitasi Teknis
Meskipun dinilai lebih adil, IDO juga memiliki kelemahan. Bot trading bisa memanipulasi harga dan menciptakan keuntungan besar untuk segelintir pihak. Selain itu, bug dalam smart contract dapat dimanfaatkan hacker untuk mencuri dana investor secara instan.
Potensi dan Batasan IDO
IDO masih belum bisa menggalang dana sebesar ICO. Jika proyek ICO bisa menembus valuasi miliaran dolar, hal itu jarang terjadi dalam IDO. Ditambah lagi, likuiditas di DEX seperti Uniswap atau PancakeSwap masih terbatas dibanding Exchange besar seperti Binance, dan antarmukanya cenderung lebih sulit digunakan bagi pemula.
Investasi dengan Aman di Nanovest!
Nanovest bisa menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik, dan sudah mendapatkan izin dari Bappebti. Mulai dari Rp5.000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 600+ saham AS dan global yang populer, aset kripto, dan emas. #AmanSamaNano
Bosan berinvestasi sendirian? Bergabunglah dengan ratusan investor lainnya di Nano Social! Dapatkan dukungan, inspirasi, dan wawasan dari komunitas investor yang solid.
Unduh aplikasinya sekarang dan mulai perjalanan investasi kamu bersama Nanovest!