Jul 14, 2025

Pasar AS Naik, Nvidia Pecahkan Rekor Valuasi, Bitcoin dan Emas Ikut Menguat

Pasar saham Amerika Serikat kembali menunjukkan performa luar biasa. Pada Kamis (10 Juli), S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi sepanjang sejarah, sementara Nvidia (NVDA) secara resmi menembus valuasi USD 4 triliun tonggak psikologis dan fundamental yang menegaskan dominasi raksasa chip ini di era kecerdasan buatan (AI).

Saham Nvidia naik 0,75% ke level USD 164,10 per lembar, dan lonjakan permintaan chip untuk AI terus memperkuat posisinya sebagai salah satu saham paling disukai di Wall Street saat ini.

Dalam satu dekade terakhir, tidak banyak perusahaan teknologi yang mampu mengunci valuasi sebesar itu apalagi dalam waktu singkat seperti yang dicapai Nvidia sejak awal 2024.

Indeks Utama AS Menguat, Sentimen Positif Meluas

  • Dow Jones: naik 192,34 poin (+0,43%) ke 44.650,64

  • S&P 500: naik 17,20 poin (+0,27%) ke 6.280,46

  • Nasdaq Composite: naik 19,33 poin (+0,09%) ke 20.630,67

Penguatan indeks terjadi meskipun investor tengah menanti musim laporan keuangan kuartal kedua. JPMorgan Chase akan menjadi bank besar pertama yang merilis hasil kinerjanya pekan depan, menandai dimulainya “earnings season” secara resmi.

“Pasar saat ini dalam mode menunggu. Meskipun banyak analis memangkas proyeksi karena ketidakpastian tarif, kami percaya sektor pertumbuhan terutama teknologi akan membuktikan ketahanan mereka,” ujar Bruce Zaro, Managing Director Granite Wealth Management.

Saham Maskapai Terbang Tinggi: Delta & United Pimpin Reli

Sektor penerbangan jadi kejutan positif di sesi kali ini. Saham Delta Air Lines melonjak 12% setelah memproyeksikan laba kuartal tiga dan tahun penuh yang melampaui ekspektasi analis.

Saham United Airlines bahkan lebih agresif, menutup hari dengan kenaikan 14,3%, sementara Hertz Global ikut terangkat 11,8%. Lonjakan ini mencerminkan pemulihan kuat di sektor travel, yang sebelumnya sempat melemah karena tekanan makro dan harga bahan bakar tinggi.

Ketegangan Tarif AS–Brasil: Real Volatil, Komoditas Tertekan

Sementara itu, dunia luar Amerika tidak sepenuhnya tenang. Presiden Donald Trump mengumumkan tarif 50% atas produk Brasil dan tembaga, yang akan mulai diberlakukan pada 1 Agustus.

Real Brasil sempat tertekan tajam sebelum akhirnya rebound, ditutup dengan penguatan 0,8% terhadap dolar AS.

Namun volatilitas mata uang Brasil mencapai level tertinggi sejak April, dan Bursa Saham Brasil turun 0,5%. Presiden Lula da Silva menanggapi dengan tegas, bersumpah akan melawan secara diplomatik tarif sepihak dari AS.

Trader memperingatkan bahwa tarif ini bisa menyebabkan kenaikan tajam harga kopi dan jus jeruk di pasar AS, mengingat Brasil adalah eksportir utama dua komoditas tersebut.

Komoditas Campuran: Bitcoin dan Emas Naik, Minyak Turun

Di pasar komoditas, pergerakan berlangsung tidak seragam:

  • Bitcoin: naik 2,56% ke USD 113.609,36, mencetak rekor tertinggi baru

  • Spot Gold: naik 0,3% ke USD 3.323,39 per ons, didorong permintaan lindung nilai

  • Brent Crude: turun 2,21% ke USD 68,64 per barel

  • WTI Crude: turun 2,65% ke USD 66,57 per barel

Harga minyak tertekan oleh kekhawatiran bahwa tarif baru akan memperlambat pertumbuhan global dan menurunkan permintaan energi.

TSMC & AI Masih Jadi Narasi Kuat

Dari Asia, TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) merilis laporan kuartal yang menggembirakan, menunjukkan lonjakan permintaan dari sektor AI. Ini menjadi konfirmasi tambahan bahwa siklus belanja teknologi belum selesai, terutama dalam infrastruktur komputasi besar dan edge AI.

Obligasi dan Dolar: Investor Pantau Risiko Inflasi

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun naik tipis ke 4,346%, menyusul data tenaga kerja yang menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun secara mengejutkan. Ini memicu kekhawatiran bahwa tekanan inflasi bisa tetap tinggi, terutama jika tarif Trump berdampak ke harga barang konsumen.

Indeks dolar juga menguat 0,23% ke 97,61, seiring investor mempertimbangkan ulang ekspektasi terhadap suku bunga The Fed.

Pasar Optimis, Tapi Waspada

Wall Street sedang dalam fase bullish, tetapi dengan kesadaran penuh bahwa tekanan tarif, potensi inflasi, dan ekspektasi laba perusahaan akan menjadi faktor penentu arah pasar dalam beberapa pekan ke depan. Untuk sekarang, teknologi terutama AI masih menjadi jangkar optimisme.

Ketika pasar mencetak rekor, biasanya ada dua narasi: euforia atau kehati-hatian. Dan saat ini, keduanya berjalan berdampingan. Karena seperti Nvidia, pasar tahu pertumbuhan besar selalu datang dengan ekspektasi yang lebih besar pula.

“Pasar mungkin sedang naik, tapi para investor cerdas tahu: rekor bukan akhir cerita, melainkan awal babak baru.”

 

Pasar AS Naik, Nvidia Pecahkan Rekor Valuasi, Bitcoin dan Emas Ikut Menguat
by Kiki A. Ramadhan

0 comments


Artikel lainnya