Jun 29, 2025

Metrik Harga Utama XRP Naik 300% Pada Tahun 2025 Karena Altcoin Mencapai Level Tertinggi Baru Sepanjang Masa

Default Featured Image

XRP Memulai Periode Penemuan Harga untuk Pertama Kalinya Sejak 2017

XRP telah memasuki fase penemuan harga, sesuatu yang terakhir terjadi pada tahun 2017. Selama tiga bulan berturut-turut, XRP mencatatkan kenaikan harga dengan candle hijau setiap bulan, sebuah pencapaian yang hanya pernah terjadi sekali sebelumnya dalam sejarah aset ini. Kali ini, periode kenaikan ini jauh lebih signifikan dibandingkan dengan kenaikan yang terjadi antara Maret dan Mei 2017.

Di sejumlah bursa, XRP telah mencapai rekor harga tertinggi sepanjang masa (all-time high). Namun, untuk benar-benar mengukuhkan pencapaian ini, harga perlu menembus level $3,40. Jika berhasil, ini akan menjadi titik baru yang memperkuat momentum positif XRP di pasar.

Lonjakan Open Interest XRP Hingga $6 Miliar dalam 16 Hari

Open interest (OI) XRP saat ini berada pada rekor tertinggi baru sebesar $7,9 miliar, dengan lonjakan 27,34% hanya dalam waktu 24 jam terakhir. Volume perdagangan futures juga meningkat tajam hingga dua kali lipat, mencapai $42,87 miliar menurut data CoinGlass.

Sejak awal tahun 2025, open interest XRP telah meningkat 300%, dari $1,92 miliar menjadi hampir $8 miliar. Meski pasar futures sering diasosiasikan dengan kenaikan harga parabolik, analisis menunjukkan bahwa lonjakan harga XRP kali ini lebih banyak didorong oleh pasar spot.

Dom, seorang analis on-chain, menyatakan bahwa rally XRP saat ini utamanya digerakkan oleh pasar spot. Ia menunjukkan data yang mengindikasikan adanya hubungan tidak langsung antara volume kumulatif spot (CVD) dan perpetual CVD. Hal ini memperkuat argumen bahwa aktivitas di pasar spot menjadi pendorong utama kenaikan harga XRP, sementara pasar futures cenderung mengambil posisi yang berlawanan.

Aktivitas Whale dan Peningkatan Cadangan XRP di Bursa

Dalam beberapa minggu terakhir, cadangan XRP di bursa menunjukkan peningkatan bertahap. Data CryptoQuant mengungkapkan bahwa cadangan XRP di Binance telah naik sekitar 10% sejak 16 Desember. Namun, sebelumnya pada November, cadangan tersebut sempat turun tajam saat harga XRP mulai melonjak, menunjukkan adanya aksi ambil untung oleh investor. Meski begitu, tingkat cadangan di bursa masih lebih rendah dari rata-rata tahunan 2024.

Sementara itu, aktivitas whale XRP mencapai puncaknya dalam enam minggu terakhir. Santiment, platform analisis data, melaporkan adanya 2.365 transaksi besar XRP dengan nilai $100.000 atau lebih dalam delapan jam terakhir. Lonjakan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam aktivitas pemegang besar aset ini, yang menjadi salah satu indikator penting dari optimisme pasar terhadap XRP.

Metrik Harga Utama XRP Naik 300% Pada Tahun 2025 Karena Altcoin Mencapai Level Tertinggi Baru Sepanjang Masa
by Albert Agung


Artikel lainnya

Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat

Ketika Jerome Powell, Ketua Federal Reserve, mengambil panggung di Economic Club of Chicago pada hari Rabu, pasar langsung merespons. Bukan dengan tepuk tangan tetapi dengan kepanikan.Dalam waktu singkat setelah pidatonya, indeks Dow Jones ambruk 690 poin. Dan itu bukan satu-satunya indikator yang tumbang. S&P 500 terjun 2,2%, sementara Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terpeleset hingga 3%.Apa yang dikatakan Powell? Sederhana tapi menggetarkan: tarif dagang yang diterapkan Presiden Donald Trump bukan hanya bersifat politis mereka sedang menjadi beban ekonomi. "Tingkat kenaikan tarif yang diumumkan sejauh ini jauh lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Powell."Efek ekonomi dari kebijakan ini kemungkinan juga akan lebih besar, termasuk inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat."Tarif, Inflasi, dan Kebingungan PasarKomentar Powell datang di tengah eskalasi perang dagang antara AS dan China. Meski Trump sempat menghentikan tarif untuk sebagian negara selama 90 hari, ia justru menaikkan tarif terhadap barang-barang dari China, hingga mencapai 145%.Sebagai balasan, China pun menaikkan tarifnya terhadap produk AS ke angka 125%.Bagi pasar keuangan, ini seperti menonton pertandingan tenis berapi-api tanpa tahu kapan bola api akan mendarat di tribun. Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian ini, volatilitas menjadi teman harian.Powell sendiri mengakui, "Pasar sedang

Wall Street Guncang! Powell Kritik Tarif Trump, Ekonomi AS Terancam Melambat
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak

Bitcoin kembali membuat kejutan. Pada 1 Mei 2025, harga BTC nyaris menembus level $97.000, mendorong pasar kripto ke dalam hiruk-pikuk optimisme baru. Namun, lonjakan harga ini bukan sekadar gejolak biasa di baliknya ada gelombang besar yang tengah membentuk ulang lanskap keuangan global: masuknya raksasa Wall Street secara serius ke dunia kripto.Dua nama besar, Morgan Stanley dan Charles Schwab, resmi mengumumkan langkah konkrit mereka untuk membuka pintu trading aset kripto bagi investor ritel. Bukan lagi sekadar bicara ETF atau eksposur tidak langsung. Kali ini, mereka mengincar perdagangan spot dan itu berarti revolusi.Morgan Stanley Dari Klien Kaya ke Investor BiasaSelama ini, Morgan Stanley memang telah menyediakan eksposur Bitcoin dan Ethereum bagi klien kaya melalui ETF dan produk derivatif. Tapi yang berubah sekarang adalah skala.Lewat platform E*Trade broker ritel yang mereka akuisisi tahun 2020 Morgan Stanley sedang mengembangkan infrastruktur untuk memungkinkan trading langsung kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Targetnya: 2026, dan itu bisa mengubah segalanya.Untuk mendukung proyek ini, Morgan Stanley kabarnya tengah menjajaki kemitraan dengan sejumlah perusahaan kripto demi membangun "pipa teknologi" yang andal dan teregulasi. Ini bukan pekerjaan semalam, tapi sinyalnya jelas: permintaan dari basis pengguna E*Trade yang luas mendorong percepatan transformasi digital di tubuh bank investasi ini.

Wall Street Masuk Kripto: Morgan Stanley & Schwab Buka Akses Ritel, Bitcoin Melonjak
byKiki A. Ramadhan
Jun 30, 2025
0 Comments

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya

Bayangkan kembali saat Steve Jobs mengeluarkan iPhone pertama kali: satu momen yang tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, tapi juga cara kita hidup. Kini, pertanyaannya adalah kapan Web3 akan mengalami momen “iPhone”-nya sendiri?Momen yang mampu memindahkan teknologi ini dari ranah geek ke genggaman miliaran orang. Meski potensinya luar biasa mampu merevolusi keuangan, digital identity, hingga interaksi sosial Web3 masih terasa jauh dari mainstream. Apa yang sebenarnya menahan?Berikut ini lima tantangan terbesar yang masih harus ditaklukkan oleh Web3 sebelum ia bisa mewujudkan Apple moment-nya, dan siapa saja yang sedang mencoba membuka jalan.Kurangnya Solusi Mobile-Native Web3 Masih Terjebak di DesktopDi dunia di mana 92,1% pengguna internet mengakses lewat smartphone, Web3 justru masih terjebak dalam paradigma desktop. Dari 100 dApps teratas di DappRadar, hanya 8 yang benar-benar dirancang untuk mobile.Sebuah ironi mengingat di negara-negara seperti India, Vietnam, dan Afrika Selatan, ponsel adalah satu-satunya akses ke internet bagi sebagian besar penduduknya.Namun ada cahaya di ujung lorong. Celo, blockchain yang fokus pada strategi mobile-first, mulai menunjukkan hasil. Proyek seperti Opera MiniPay telah menjangkau lebih dari 3 juta dompet digital di Afrika, sementara Valora Wallet mencatat hampir 700.000 alamat aktif harian yang menggunakan stablecoin.Solusi ini menunjukkan

Web3 Belum Meledak? Ini Sebabnya dan Siapa yang Sedang Membuka Jalannya
byKiki A. Ramadhan