Weekly Insight – Week ll April 2023

Current News

 

1. Laporan Inflasi Maret 2023

Bureau of Labor Statistics AS merilis laporan inflasi Maret 2023 pada Rabu 12 April 2023 waktu setempat. Consumer Price Index for all Urban Consumers (CPI-U) berada pada 5,0% dibanding periode yang sama tahun lalu (y-o-y), dan 0,1% dibandingkan bulan Februari (mom). Indeks Makanan naik 8,5% y-o-y, namun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, indeks makanan tidak berubah (0,0%). Indeks Energi justru turun 6,4% y-o-y dan turun 3,5% mom. Indeks Lainnya (selain makanan dan energi) 1,5% y-o-y, dan sedikit naik 0,2% secara mom.

Komoditas Energi turun paling signifikan pada -17,0%, -4,6 secara mom. Namun Layanan Energi seperti harga listrik justru naik 9,2% y-o-y, yang secara mom justru turun 2,3%. Indeks Lainnya mencatat harga mobil bekas AS mengalami penurunan 11,2% y-o-y, namun Layanan Transportasi naik 13,9% y-o-y.

Secara umum laporan inflasi ini cukup positif mengingat tren inflasi yang terus menurun sejak pertengahan tahun lalu. Namun pasar modal bereaksi negatif atas laporan ini mengingat target inflasi The Fed adalah +2% y-o-y. Indeks Dow Jones terkoreksi sekitar 250 poin sebelum kembali rebound pada perdagangan hari sesudahnya. Dalam laporan minutes of meeting FOMC 21-22 Maret 2023 yang dirilis minggu ini, beberapa anggota FOMC yang mengusulkan untuk menahan suku bunga di level sebelumnya sebelum dinaikkan 25 bps. Rapat FOMC selanjutnya akan dilaksanakan pada 2-3 Mei 2023 mendatang. 

 

2. AS Berencana akan Meregulasi Teknologi AI

Departemen Perdagangan AS akan meminta pendapat publik atas perkembangan terbaru teknologi AI setelah ada sinyalemen teknologi ini memiliki risiko bagi tatanan sosial masyarakat. Masukan publik ini untuk memastikan teknologi AI ‘berfungsi seperti yang diharapkan tanpa menimbulkan risiko berbahaya’.

Tiongkok juga telah meminta perusahaan teknologinya untuk melaporkan produk teknologi AI mereka untuk ditinjau dari segi keamanan sebelum diluncurkan. Perusahaan teknologi Tiongkok  seperti Alibaba, Baidu dan SenseTime juga sedang mengembangkan teknologi AI mereka untuk bersaing dengan ChatGPT (Microsoft/OpenAI) dan Bard (Google).

 

3. Penjualan Komputer Menurun

Penjualan personal computer secara global dilaporkan menurun di 2023 setelah semakin banyak karyawan yang kembali bekerja di kantor secara fisik. Belakangan ini efek pandemi semakin terkendali sehingga aktivitas karyawan di kantor mulai pulih. Presiden Biden baru-baru ini juga menyatakan pandemi sudah selesai. Penjualan PC yang meningkat selama pandemi, mulai melemah di Q1 2023.

Penjualan komputer Apple, Mac, menurun 40% diikuti penjualan komputer Dell Technologies yang menurun 31%. Lenovo dan ASUS menurun masing-masing 30,3%, dan HP menurun 24,2%. Secara umum, penjualan PC global terpangkas 29% dibandingkan periode sebelumnya, bahkan beberapa laporan menyebutkan jika penjualan PC Q1 2023 justru di bawah masa sebelum pandemi. Pada Q4 2022, penjualan PC juga mengalami penurunan 28,1%.

 

4. UU Semikonduktor AS Mendorong Pergerakan Saham Produsen Chip AS

Pada Agustus 2022, AS mengesahkan UU CHIPS dan Semikonduktor untuk mendorong industri semikonduktor domestik AS untuk berkompetisi Tiongkok. UU ini menyediakan $280 miliar bagi perusahaan produsen chip domestik dan melarang warga negara AS terlibat dalam pengembangan dan produksi semikonduktor dengan Tiongkok.

Saat ini sektor manufaktur AS dipasok oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), namun suhu geopolitik di Asia Timur yang memanas akhir-akhir ini mendorong sektor manufaktur AS untuk mencari pemasok lain yang lebih stabil umumnya dari dalam AS sendiri. Perusahaan publik AS yang menjadi produsen semikonduktor antara lain Micron Technologies, Western Digital, Intel, Texas Instruments, dan Nvidia. 

 

5. Industri Penerbangan AS dan Permintaan Tiket Pesawat untuk Libur Musim Panas

Pemesanan tiket pesawat untuk keberangkatan pada musim panas tahun ini meningkat. Beberapa maskapai AS melaporkan adanya lonjakan pemesanan tiket pada musim semi saat ini. Dibandingkan tahun lalu, saat ini terjadi peningkatan 15%-17% untuk pemesanan tiket untuk liburan musim panas. Beberapa maskapai yang mengalami peningkatan antara lain Delta Airlines, United Airlines dan American Airlines. Level pemesanan tiket pesawat untuk liburan musim panas terlihat sudah pulih di level sebelum pandemi.

Beberapa waktu lalu industri penerbangan AS dihantam beberapa isu besar, yang pertama adalah kacaunya jadwal penerbangan maskapai Southwest Airlines karena tidak tersedianya kru pesawat selama musim liburan akhir tahun. Kemudian di awal Januari industri penerbangan AS juga mengalami gangguan terburuk sejak peristiwa 9/11. Hampir semua pesawat komersil AS dilarang terbang karena terjadi kegagalan pada sistem keamanan penerbangan, NOTAM, yang dikembangkan pada tahun 1947.

Pada dasarnya industri penerbangan AS memiliki dua bisnis model yaitu hub and spoke (penerbangan yang mengumpulkan penumpang ke satu bandara besar kemudian diterbangkan ke tujuan) dan point-to-point transit (menerbangkan penumpang langsung ke tujuan). Kedua sistem ini masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Konsep hub and spoke secara umum lebih murah namun penumpang harus pindah satu atau lebih pesawat. Delta Airlines, United Airlines dan American Airlines menggunakan konsep hub and spoke ini, sementara Southwest Airlines cenderung menggunakan konsep point-to-point.

 

6. Notable Stocks

  • Moderna menunda rilis beberapa produk vaksin akibat isu kekurangan sampel uji coba. Beberapa vaksin yang sedang dikembangkan Moderna saat ini antara lain flu, kanker, dan penyakit jantung. Moderna mengatakan penundaan ini sampai tahun 2030.

 

  • WW International mengakuisisi Sequence untuk memperkuat lini bisnis layanan manajemen berat badan. Goldman Sachs menyatakan dengan akuisisi ini kapitalisasi pasar WW International bisa saja tumbuh 3 kali lipat.

 

  • New York Community Bancorp mengakuisisi sebagian aset Signature Bank. Jefferies mengupgrade saham NYCB dari ‘hold’ menjadi ‘buy’.

 

  • JMP mengupgrade saham Shopify dari ‘market perform’ ke ‘market outperform’. JMP juga menaikkan target harga SHOP ke $65 per lembar saham. Saat ini SHOP diperdagangkan pada $45  per lembar saham (Rp 670.486).

 

  • Morgan Stanley mengupgrade saham MongoDB (MDB) dari ‘equal weight’ ke ‘overweight’. Morgan Stanley juga menaikkan target harga MDB ke $270 per lembar saham, saat ini MDB diperdagangkan di level $224,5 per lembar saham (Rp 3.292.552). MongoDB adalah penyedia layanan basis data untuk pembuatan website.

 

  • UBS mengupgrade saham Goldman Sachs dari ‘neutral’ ke ‘buy’. Mengutip UBS, Goldman Sachs ‘dihargai secara atraktif dengan risiko minimum ke depannya’. Analis saham Brennan Hawken menaikkan harga GS ke level $385 per lembar saham, saat ini Goldman Sachs diperdagangkan pada $332.13 per lembar saham (Rp. 4.873.556).

 

7. Weekly Top Movers

Top Gainers

  • WW International Inc (WW) +76,02%
  • CleanSpark Inc (CLSK) +60,86%
  • Sana Biotechnology Inc. (SANA) +49,24%

 

Top Losers

  • Tupperware Brands Corporation (TUP) -36,36%
  • AgileThought Inc (AGIL) -34,33%
  • Context Logic (WISH) -34.31%

Technical Analysis – U.S Stocks

  1. Frederick Marvel – [email protected]

 

1. S&P500

 

Seperti yang kita tahu, minggu lalu market cukup bullish dikarenakan inflasi AS yang menurun lebih tinggi dari forecast. Kemungkinan besar Federal Reserve akan pause kenaikan suku bunga untuk saat ini. Walau begitu, potensi resesi juga meningkat karena ekonomi Amerika Serikat yang terus ditekan untuk mengurangi angka inflasi. Secara teknikal, S&P500 sedang berada di supply kuat (4150-4200)  yang gagal ditembus Januari lalu. Kenaikan kamis lalu merupakan breakout dari bullish flag yang kembali dibentuk, dengan harapan supply kuat tersebut dapat di breakout dan bisa melanjutkna ke upper trendline di 4300.

 

2. NASDAQ

 

Secara garis besar, pergerakan indeks Nasdaq minggu lalu agak melemah daripada minggu sebelumnya, tetapi ada breakout dari mini bearish trendline. Secara teknikal, masih ada supply area yang akan menahan pergerakan Nasdaq. Kemungkinan besar minggu ini akan menentukan arah major trend Nasdaq.

 

STOCK PICK

1. Microstrategy – TAKE PROFIT

 

Selamat bagi trader yang telah masuk Microstrategy beberapa minggu lalu. Sekarang Microstrategy telah mencapai titik Take Profit berdasarkan trading plan kita dan telah meraih keuntungan sekitar 50%. Microstrategy naik tinggi dikarenakan sentimen kuat dari kenaikan harga Bitcoin. Seperti yang kita tahu, Michael Saylor sebagai CEO dari Microstrategy adalah seorang Bitcoin Maximalist dan membuat perusahaannya hold banyak Bitcoin di portofolionya.

 

2. Paypal – HOLD

 

Walau masih berada di area beli kita, Paypal menunjukan kenaikan beberapa hari terakhir. Seiring penurunan Moving Average ke area beli kita, dan juga menanti pantulan dari demand dibawah. Aksi Hold dapat dilakukan sesuai trading plan yang ada. 

Price: 1.100.000

Take Profit: 1.479.515 (35%)

Stop Loss: 1.005.979 (8%)

 

3. IBM – BUY

 

IBM saat ini sedang berada di area demand dan juga lower major trendline yang sudah terbentuk dari tahun lalu. Di level demand dan lower trendline ini ada potensi upward secodary reaction yang akan membuat naik harga IBM ke level supply di garis biru. Aksi Buy dapat kita lakukan dengan trading plan sebagai berikut.

Price: 1.890.000

Take Profit: 2.265.000(20%)

Stop Loss: 1.765.000 (7%)

 

 

Weekly Insight – Week ll April 2023
by Nona dari Nanovest

0 comments


Artikel lainnya