Agu 24, 2023

Ekuitas (Equity)

Kamus Investasi Nanovest - Istilah Ekuitas

Apa itu Ekuitas (Equity)?

Ekuitas bisa jadi salah satu kata yang sering kamu dengar, tetapi apakah kamu benar-benar memahaminya? Mari kita mulai dengan definisi.

  • Robert J. Shiller, penerima Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi, mendefinisikan ekuitas sebagai “hak kepentingan dalam aset, khususnya kepemilikan di sebuah perusahaan.” Shiller melihat ekuitas sebagai representasi dari nilai aktual dan potensial dari suatu bisnis.
  • Benjamin Graham, sang bapak investasi nilai, mendefinisikan ekuitas sebagai “nilai yang tersisa untuk pemegang saham setelah semua utang dan kewajiban lainnya telah dipenuhi.” Bagi Graham, ekuitas adalah ukuran nyata dari keamanan margin bagi investor.

Memahami ekuitas tidaklah semudah memahami definisi di atas. Ada banyak nuansa dan kompleksitas yang terlibat di sini.

Pertama, ekuitas bisa diartikan sebagai perbedaan antara total aset dengan total kewajiban dari suatu entitas. Jadi, ini adalah gambaran dari seberapa “kaya” sebuah perusahaan atau individu.

Kedua, ekuitas bisa juga dilihat sebagai hak pemilik atas laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki ekuitas sebesar Rp1 miliar dan ada 1 juta saham beredar, maka nilai ekuitas per saham adalah Rp1.000.

Terakhir, penting untuk diingat bahwa nilai ekuitas bisa berfluktuasi. Hal ini karena aset dan kewajiban perusahaan bisa berubah dari waktu ke waktu, dan juga karena pasar saham sendiri bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal.

Jenis-Jenis Ekuitas

Membahas ekuitas tanpa menyentuh berbagai jenisnya tentu akan kurang lengkap. Mari kita jelajahi lebih lanjut.

  1. Ekuitas Pemilik: Ini adalah jenis ekuitas yang paling mendasar, mewakili hak pemegang saham terhadap aset dan laba perusahaan.
  2. Ekuitas Preferen: Meskipun mirip dengan ekuitas pemilik, pemegang saham preferen biasanya mendapat dividen tetap dan memiliki prioritas lebih tinggi dalam hal pembagian aset jika perusahaan bangkrut.
  3. Ekuitas Tertahan: Ini adalah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham tetapi ditahan oleh perusahaan untuk pembiayaan internal atau ekspansi.
  4. Ekuitas Merek: Mewakili nilai lebih dari merek atau reputasi perusahaan di mata konsumen. Contoh paling kentara adalah bagaimana mereka seperti Apple atau Google memiliki ekuitas merek yang tinggi.
  5. Ekuitas Intangible: Ini mencakup hak paten, merek dagang, hak cipta, dan aset tidak berwujud lainnya yang menambah nilai pada perusahaan.

Ekuitas, dalam berbagai bentuknya, merupakan inti dari dunia keuangan dan investasi. Sebagai investor atau pemilik bisnis, memahami ekuitas dengan mendalam akan memungkinkan kamu untuk membuat keputusan yang lebih baik dan lebih tepat.

Apa Fungsi Ekuitas?

Mengapa ekuitas itu penting? Berikut beberapa fungsinya yang esensial:

  • Pengukur Kekayaan: Ekuitas menunjukkan kekayaan bersih dari perusahaan atau individu. Ini mencerminkan seberapa baik perusahaan telah beroperasi dari waktu ke waktu.
  • Pendanaan dan Pertumbuhan: Ekuitas bisa digunakan sebagai sumber pendanaan untuk ekspansi bisnis. Banyak perusahaan mengeluarkan saham untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
  • Proteksi Kreditur: Dengan ekuitas yang cukup, kreditur lebih cenderung memberikan pinjaman karena mereka melihat bahwa pemegang saham memiliki komitmen yang kuat terhadap bisnis.
  • Pembayaran Dividen: Ekuitas yang ada dapat digunakan oleh perusahaan untuk membayar dividen kepada pemegang sahamnya.

Bagaimana Contoh Ekuitas?

Memahami ekuitas dalam teori tentu penting, tetapi untuk benar-benar menangkap esensinya, kita perlu memeriksa beberapa contoh konkret di dunia nyata. Berikut beberapa contoh yang menarik dan relevan:

1. Apple Inc.

Pada akhir 2020, ekuitas total Apple dilaporkan sekitar $65 miliar. Tetapi apa yang benar-benar menarik adalah bagaimana ekuitas Apple telah meningkat drastis selama dekade terakhir. Faktor utama di balik pertumbuhan ini adalah peluncuran produk inovatif seperti iPhone dan iPad. Dengan setiap peluncuran produk baru, Apple tidak hanya meningkatkan asetnya tetapi juga ekuitas mereknya, membuatnya menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.

2. PT. Telkom Indonesia

Sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, PT. Telkom memiliki posisi yang kuat di industri telekomunikasi nasional. Yang menarik adalah bagaimana perusahaan ini, dalam beberapa tahun terakhir, telah beralih dari penyedia layanan telekomunikasi tradisional menjadi pemain digital. Dengan investasi strategis di berbagai platform digital dan start-up, PT. Telkom telah berhasil meningkatkan ekuitasnya di mata investor dan konsumen muda.

3. Gojek

Dari dimulainya sebagai layanan panggilan ojek, Gojek telah bertransformasi menjadi “unicorn” dengan berbagai layanan mulai dari transportasi hingga pembayaran digital. Meski demikian, ekuitas Gojek tidak hanya berasal dari aset fisiknya, tetapi juga dari ekuitas merek yang kuat dan basis pengguna yang loyal. Ekuitas ini membuat Gojek menjadi target investasi dari pemain global seperti Google dan Tencent.

4. Tesla Inc.

Dengan visi untuk mengakselerasi transisi dunia ke energi berkelanjutan, Tesla telah mengubah lanskap industri otomotif. Didorong oleh kepemimpinan visioner Elon Musk, ekuitas perusahaan tidak hanya mencerminkan kapabilitas produksinya tetapi juga bagaimana publik memandang masa depan mobilitas dan energi bersih. Pada 2020, dengan ekuitas yang melonjak, Tesla menjadi produsen mobil paling berharga di dunia, mengesampingkan raksasa otomotif konvensional.

Contoh-contoh ini menggambarkan bagaimana ekuitas bisa berkembang dan berubah seiring dengan dinamika pasar dan inovasi. Ini juga menunjukkan bahwa ekuitas bukan hanya tentang angka di lembar neraca, tetapi juga bagaimana sebuah perusahaan atau merek dilihat dan dinilai oleh publik.

Ekuitas (Equity)
by Rendy Andriyanto

0 comments


Artikel lainnya