Mei 14, 2024

Filipina Uji Coba Stablecoin yang Didukung Peso!

Bank sentral Filipina yaitu Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) akhirnya telah memulai uji coba secara terbatas untuk stablecoin nasional yang diberi nama PesoCoin (PHPC) yang dipatok dengan rasio 1:1 dengan peso Filipina.

Langkah uji coba tersebut dilakukan untuk menilai kinerja stablecoin PHPC di dunia nyata, bagaimana dampaknya terhadap ekosistem fiat lokal, serta potensi penggunaannya dalam pembayaran, perdagangan, dan aplikasi DeFi (Decentralized Finance).

Uji coba ini merupakan hasil kerja sama antara BSP dan penyedia dompet kripto Coins.ph, di bawah kerangka Regulatory Sandbox Framework yang diinisiasi oleh BSP. 

Melalui kebijakan ini, inovasi keuangan seperti stablecoin dapat diuji dalam lingkungan yang terkendali untuk menilai keamanan dan efektivitasnya sebelum diterapkan secara luas.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Coins.ph akan menjaga cadangan uang tunai dalam bentuk peso yang setara dengan suplai PHPC yang beredar dalam lingkungan sandbox. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap unit PHPC yang beredar didukung sepenuhnya oleh peso fisik, sehingga memudahkan transisi PHPC kembali ke mata uang fiat jika diperlukan.

Pengujian yang dilakukan dalam sandbox ini akan mencakup berbagai aspek kinerja PHPC, termasuk stabilitas harga, kecepatan transaksi, dan keamanan. Menurut laporan, uji coba tersebut akan dilakukan tiga hingga dua belas bulan, bergantung pada kompleksitas proyek. 

Hasil dari uji coba ini akan menjadi dasar bagi BSP untuk menentukan apakah PHPC layak diluncurkan untuk penggunaan publik. Namun, peluncuran resmi masih akan membutuhkan evaluasi dan persetujuan akhir dari BSP.

Jika hasil pengujian menunjukkan kinerja yang memuaskan, PHPC dapat diimplementasikan lebih luas untuk mendukung berbagai transaksi digital di Filipina. 

Hal ini dapat mencakup penggunaan dalam aplikasi pembayaran sehari-hari, platform perdagangan kripto, dan berbagai aplikasi DeFi yang semakin populer.

Selain itu, bersamaan dengan uji coba PHPC, Filipina juga sedang mempersiapkan regulasi untuk perdagangan dan aset kriptonya. Regulasi ini diharapkan akan dirilis pada paruh kedua tahun 2024 dan berfokus pada melindungi investor.

Sebagai tambahan informasi, stablecoin yang didukung peso Filipina pertama kali diluncurkan pada Juli 2019 oleh Unionbank, sebuah bank komersial lokal. 

UnionBank meluncurkan stablecoin yang berfokus pada pembayaran yaitu PHX, untuk mendorong inklusi keuangan yang lebih besar. 

Inisiatif ini diluncurkan untuk mendukung upaya BSP dalam mendorong inklusi keuangan digital bagi masyarakat dan komunitas di negara tersebut.

Filipina Uji Coba Stablecoin yang Didukung Peso!
by Mohammad Alparidzy

0 comments


Artikel lainnya

Jun 12, 2025
0 Comments

ETF Ethereum Diprediksi Disetujui Bulan Ini

https://blog.nanovest.io/wp-content/uploads/2025/06/large_ETF-Ethereum-Diprediksi-Disetujui-Bulan-Ini-1.jpeg Kepala Manajemen Aset Galaxy Digital, Steve Kurz, optimistis bahwa ETF Ethereum akan disetujui dalam waktu sebulan. Galaxy Digital merupakan salah satu dari delapan manajer aset yang saat ini mengajukan proposal ETF Ethereum spot yang sedang dalam peninjauan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Mereka bekerja sama dengan Invesco untuk ETF ini. Steve Kurz dalam wawancara dengan Bloomberg TV pada 2 Juli menyatakan bahwa proses persetujuan ini adalah sesuatu yang sudah pernah mereka lakukan sebelumnya, serupa dengan ETF Bitcoin. Prosesnya metodis dan merupakan tahap "window dressing" dengan keterlibatan SEC. Menurut Kurz, persetujuan diperkirakan akan terjadi dalam beberapa minggu, sejalan dengan estimasi dari analis ETF lainnya. Pada 28 Juni, analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, memperkirakan bahwa persetujuan ETF Ethereum akan terjadi pada awal Juli. Namun, estimasi tersebut ditunda setelah SEC memerlukan waktu tambahan untuk merespons aplikasi yang diajukan terkait dokumen S-1 mereka. Dalam laporan Bloomberg pada 2 Juli, yang mengutip dua orang yang akrab dengan masalah ini, disebutkan bahwa pelamar ETF Ethereum diberi tenggat waktu hingga 8 Juli untuk mengirimkan dokumen pembaruan guna menangani beberapa masalah kecil. Ini kemungkinan akan diikuti dengan putaran pengajuan tambahan. Delapan manajer aset, termasuk BlackRock, Fidelity, 21Shar

ETF Ethereum Diprediksi Disetujui Bulan Ini
byRendy Andriyanto
Jun 12, 2025
0 Comments

Mengapa Harga Bitcoin Turun di Bawah $60,000? Ini Penjelasannya

https://blog.nanovest.io/wp-content/uploads/2025/06/large_Mengapa-Harga-Bitcoin-Turun-di-Bawah-60000_-Ini-Penjelasannya.jpeg Harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami tekanan, dengan nilai Bitcoin saat ini berada di ambang $60,000, menguji level support tersebut untuk kesembilan kalinya. Saat berita ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di angka $60,388, setelah sempat jatuh ke $59,604. Penurunan ini menandakan penurunan sebesar 4% dalam satu hari. Fenomena apa yang menyebabkan fluktuasi ini, dan apa yang bisa kita harapkan ke depannya? Menurut sejumlah analis crypto terkemuka, pergerakan harga ini sebagian besar dipengaruhi oleh fenomena yang dikenal sebagai "CME gap." Konsep ini sangat penting dalam perdagangan futures Bitcoin di Chicago Mercantile Exchange (CME). Tidak seperti pasar spot Bitcoin yang beroperasi 24/7, pasar futures Bitcoin di CME hanya berdagang lima hari dalam seminggu, tutup pada akhir pekan dan hari libur. Perbedaan jam perdagangan ini dapat menghasilkan kesenjangan harga antara harga terakhir yang diperdagangkan pada hari Jumat dan harga pembukaan pasar pada hari Senin. Daan Crypto Trades, seorang trader dan analis terkemuka, menjelaskan di X, "Bitcoin menutup sebagian besar gap yang tercipta selama akhir pekan. Pada hari Senin juga menutup gap yang tercipta seminggu yang lalu dan mencapai puncaknya di titik tersebut. [..] Gap sekarang telah sepenuhnya tertutup. Tidak ada gap besar dalam jarak dekat saat ini." Tanggapan dari Pelaku Pasar Reaksi dari

Mengapa Harga Bitcoin Turun di Bawah $60,000? Ini Penjelasannya
byRendy Andriyanto