Mei 20, 2024

Chainlink Meningkat 30% Karena Bekerja Dengan DTCC Membentuk Layanan Reksadana

Depository Trust & Clearing Corporation (DTCC) baru saja mengumumkan hasil uji coba Smart NAV, yang bertujuan untuk memperluas Layanan Profil Reksadana melalui pemanfaatan teknologi buku besar terdistribusi (DLT) untuk distribusi dan konsumsi data. Pengumuman ini mendorong lonjakan harga Chainlink (LINK) sebesar 30% dalam 48 jam terakhir, dari level terendah $12,8 pada 15 Mei menjadi $16,71.

Uji coba Smart NAV berfokus pada penggunaan aset digital DTCC dan teknologi Chainlink untuk memastikan cross-chain interoperability dan blockchain abstraction. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya DTCC untuk menjajaki penggunaan aset digital dalam industri layanan keuangan. 

DTCC sendiri adalah perusahaan jasa keuangan pasca-perdagangan yang menyediakan layanan kliring, penyelesaian, dan informasi untuk berbagai sekuritas seperti ekuitas, obligasi korporasi dan kota, sekuritas yang didukung pemerintah dan hipotek, instrumen pasar uang, serta derivatif yang diperdagangkan di luar bursa.

Proyek percontohan ini menargetkan peningkatan minat industri terhadap tokenisasi reksadana dan kebutuhan data harga dan nilai tukar yang tersedia secara on-chain. Dengan mengadopsi pendekatan chain-agnostic, DTCC berusaha untuk memungkinkan distribusi data Nilai Aktiva Bersih (NAB) di berbagai blockchain, yang memfasilitasi berbagai kasus penggunaan baru. 

Uji coba Smart NAV ini melibatkan perluasan Mutual Fund Profile Service I (MFPS I) DTCC, standar industri untuk mentransmisikan data NAB. Dalam proyek ini, sepuluh pelaku pasar dan Chainlink berkolaborasi untuk menguji kelayakan dan nilai solusi berbasis teknologi buku besar terdistribusi (DLT) untuk penyebaran harga dan kurs.

Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menanamkan data dasar ke dalam berbagai kasus penggunaan on-chain seperti dana token dan smart contracts konsumen, mendukung eksplorasi industri di masa depan. Uji coba ini menunjukkan bahwa penyediaan data terstruktur secara on-chain dapat meningkatkan berbagai kasus penggunaan hilir, termasuk aplikasi portofolio broker dan alur kerja bisnis lainnya, yang mendapatkan manfaat dari penyebaran data secara real-time dan otomatis serta akses data historis.

Kemampuan inti Smart NAV terletak pada penyediaan data yang tepercaya dan dapat diverifikasi di jaringan blockchain mana pun, mendukung penggunaannya dalam proses bisnis. DTCC bertindak sebagai penyedia data dan pengatur solusi on-chain, sementara Protokol Interoperabilitas Lintas Rantai (CCIP) Chainlink memungkinkan interoperabilitas antara berbagai blockchain.

Keberhasilan proyek percontohan ini menggarisbawahi potensi aplikasi yang lebih luas di luar penyebaran data harga dan nilai tukar di berbagai blockchain. Dengan transparansi dan efisiensi yang ditingkatkan, investor dapat memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap pengelolaan dana mereka. Selain itu, proses yang lebih cepat dan otomatis dapat mengurangi biaya administrasi, yang pada akhirnya dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi bagi investor.

Secara keseluruhan, kolaborasi ini menyoroti bagaimana teknologi blockchain dapat membawa inovasi signifikan dalam operasional keuangan, membuka jalan bagi solusi yang lebih efisien dan aman. Kemitraan DTCC dan Chainlink menunjukkan langkah maju dalam adopsi teknologi blockchain oleh lembaga keuangan tradisional, membuktikan manfaat nyata dalam meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya.

Chainlink Meningkat 30% Karena Bekerja Dengan DTCC Membentuk Layanan Reksadana
by Albert Agung

0 comments


Artikel lainnya